JawaPos.com–Penting untuk menjaga asupan kalori ketika berbuka. Sehingga, tubuh tidak kelebihan atau kekurangan kalori.
Dokter Christina Rusli mengatakan, saat puasa Ramadan harus tetap menjaga porsi makan. Porsi makan yang sederhana ada rumusnya.
”Karbohidrat cukup sekepal tangan kita. Lalu, kalau lauk pakai ukuran tapak tangan. Tebal lauknya setebal jari kelingking dan buah sebesar satu kepal tangan,” terang Christina.
Dokter yang berpraktik di National Hospital Surabaya itu menambahkan, untuk sayuran sebesar tangkup tangan orang dewasa.
Selain makanan, Christina juga mengingatkan agar tetap mencukupi kebutuhan cairan tubuh.
”Sebelum salat magrib segelas, setelah salat magrib segelas. Kemudian, minum air putih lagi selesai makan berat buka puasa. Sebelum dan sesudah salat isya. Sebelum memejamkan mata minum air segelas, sebelum makan dan sesudah makan sahur. Total 8 gelas sehari,” terang Christina.
Tak hanya air putih, minum manis dengan ukuran yang tidak berlebihan atau minum susu juga diperbolehkan.
Anggi Toruan, direktur Marketing PT YoyiC Indonesia mengatakan, susu misal susu fermentasi bisa menjaga pencernaan selama berpuasa. Selain olahraga teratur, cara untuk meningkatkan imunitas tubuh adalah dengan asupan makanan sehat dan mengonsumsi makanan atau minuman yang memiliki bakteri baik dalam usus.
”Terutama yang dapat berfungsi sebagai proteksi dan metabolik yang sangat dipengaruhi serat pangan dan oligosakarida,” tutur Anggi.
Seperti, lanjut dia, makanan ataupun minuman fermentasi misal susu probiotik yang merupakan makanan yang dapat meningkatkan bakteri baik.
”Kami, YoyiC Dairy Indonesia, bekerja sama dengan rumah ibadah umat muslim, membagikan produk YoyiC susu ke masjid,” terang Anggi.