JawaPos.com – Meski intensitas hujan mulai menurun, bencana hidrometeorologi imbas cuaca ekstrem masih melanda sejumlah daerah di Jatim. Banjir dan longsor masih mendominasi. Terutama di wilayah langganan.
Di Ponorogo, bencana longsor melanda tujuh titik di dua kecamatan. Salah satunya adalah Ngebel. Akses di selingkar Telaga Ngebel tertutup total. Pohon-pohon karet berukuran raksasa bertumbangan.
Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Ponorogo Hadi Susanto menyebut longsor kali ini dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur kawasan itu selama dua jam pada Sabtu (25/3). Beruntung saat kejadian, tidak ada warga yang melintas di malam hari.
’’Tanah di sekeliling agak jenuh. Kebetulan pohon karet sudah agak tua akhirnya ikut terbawa longsor,’’ katanya.
Kepala Disbudparpora Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi memastikan wisata Telaga Ngebel tetap buka. ”Hanya, perlu dilakukan rekayasa lalu lintas untuk akses dua arah di selingkar telaga,” katanya.
Di Kota Kediri, hujan deras pada Sabtu (25/3) sore lalu memicu sejumlah bencana. Salah satunya adalah banjir di lima kelurahan di Kecamatan Pesantren dan Kota. Hujan deras juga membuat sebuah hotel di Jl Urip Sumoharjo nyaris ambruk akibat fondasi tergerus plengsengan sungai yang ambrol.
’’Lantai sudah mulai retak. Bunyi tak..tak..tak, lalu lantainya mencelat-mencelat,” ujar Sinar, 74, pemilik hotel yang ditemui di lokasi kemarin.
Banjir juga memakan korban jiwa. Bocah berusia 10 tahun dan bayi 4 bulan tenggelam di selokan depan RSUD Gambiran, Jl Kapten Tendean.