JawaPos.com – Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid (Alissa Wahid), putri sulung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid , mengungkapkan ada pelayanan berbeda di bandara. Hal ini ia rasakan setelah lima kali mengunjungi bandara yang berbeda-beda.
Menurutnya, saat ini para petugas di bandara terlihat ramah-ramah, menyapa, dan membantu para penumpang. Ia berharap pembenahan ini bisa berkelanjutan.
“Seminggu ini 5x ke bandara beda-beda. Eh pagi ini lihat ada pelayanan yg berbeda di terminal 3 CGK. Para petugas berkaus Avsec ramah-ramah. Menyapa, membantu, dst. Dulu kan cuek. Jadi ini adalah kemajuan. Semoga ini pembenahan yang sustainable, setelah feedback bertubi-bertubi dari rakyat,” cuit Alissa dalam akun Twitter resminya, Minggu (26/3).
Alissa menekankan, para petugas yang ramah ini tidak hanya berlaku pada dirinya. Melainkan berlaku pada penumpang lainnya.
Hal ini dia pertegas, pasalnya sejumlah warganet mengira perubahan yang dirasakan Alissa berkaitan dengan curhatannya beberapa waktu lalu. Yakni, perihal pengalaman koper yang diacak-acak oleh petugas bea cukai di bandara.
“Sepertinya banyak yang salah paham dikira hanya ke saya. Para petugas Avsec (Sekuriti Aviasi/Bandara) berubah pelayanan ke semua kok. Saya malah hanya berinteraksi langsung saat cek boarding pass. Saya mengamati mereka dg penumpang-penumpang lain,” tegas Alissa.
Psikolog kelahiran Jombang ini berharap bahwa perubahan sikap yang dilakukan para petugas bandara bisa permanen.
“Semoga perubahan permanen ya,” ujar Alisa menanggapi warganet lain yang merasakan perubahan yang sama.
Diberitakan sebelumnya, Alissa Wahid menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan dengan petugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia mengatakan bahwa kopernya sempat diacak-acak oleh petugas. Tak hanya sampai di situ, dirinya pun disangka sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Curhatan ini Alissa sampaikan, setelah akun Twitter bernama @kurawa mengunggah cuitan dengan tanggapan layar seorang wanita yang membawa piala lomba nyanyi di Jepang ditagih Rp 4 juta.
“Maaf nyamber. Suatu ketika saya pulang dari konferensi di Taiwan. Di Cengkareng, saya diarahkan menuju meja pemeriksaan yang di dalam itu,” cuit Alissa.
Kemudian terjadilah komunikasi antara Alissa dan petugas yang mempertanyakan: “Kamu pulang kerja ya di Taiwan? Berapa lama kerja di sana? Bawa apa aja? Buka kopernya,” tulis Alissa.
Lebih lanjut, petugas itu juga mempertanyakan apakah Alissa sering bepergian ke luar negeri sambil membuka isi paspornya. “Ya. Bisa lihat di paspor, mbak,” ucap Alissa. Kemudian petugas itu bertanya lagi: “Kok sering ke luar. Kerja apa?” Alissa menjawab LSM (lembaga swadaya masyarakat).
Kemudian, petugas menengok dirinya dengan tampang agak kecut, lalu mengembalikan paspor. “Silakan,” kata Alissa meniru petugas. Lalu, Alissa langsung membereskan koper yang sudah diacak-acak oleh petugas tersebut.