JawaPos.com – Timnas basket putri 5×5 Indonesia berharap bisa mencapai hasil lebih baik di SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja.
Jika tahun lalu di SEA Games Hanoi, Vietnam, mereka bisa meraih perak, tahun ini Adelaide Callista Wongsohardjo dkk diharapkan naik level dengan membawa pulang emas.
Menurut Manajer Timnas Basket Putri 5×5 Christopher Tanuwidjaja, peluang Indonesia untuk meraih emas tahun ini sangat terbuka. Dia berkaca pada pengalaman SEA Games tahun lalu.
’’Kemarin (di SEA Games Vietnam) kami hanya kalah oleh Filipina. Lalu mengalahkan beberapa tim lain, termasuk yang sering juara Malaysia. Sedangkan, Filipina kalah oleh Malaysia 15 poin. Jadi, sebetulnya bukan kami tidak bisa mengalahkan Filipina,’’ kata Christopher.
Kekalahan di final tahun lalu disebabkan fisik pemain yang sudah terkuras. Sebelum bertanding di laga final 5×5, empat pemain Indonesia bermain di nomor 3×3. Jadwal yang terlalu mepet membuat performa pemain Indonesia tak maksimal.
’’Keliatan mereka tidak bisa gerak, agak kaku,’’ ucap Christopher.
Namun, timnas basket putri justru menjadikan hal itu sebagai pelajaran. Sejak melakukan persiapan September lalu, fisik jadi salah satu perhatian utama. Mereka bahkan mendatangkan pelatih fisik dari Amerika Serikat Blair O’Donovan pada November.
’’Kami perlu antisipasi. Jadi bukan cuma program latihan, melainkan nutrisi kami juga pelajari supaya membantu recovery pemain secara cepat. Karena kita tidak tahu apakah di sana (Kamboja, Red) ada kejutan,’’ kata Christopher.
Kendati demikian, persiapan matang belum menjamin timnas Indonesia bakal mudah meraih juara.
Sebab, menurut Ketua PP Perbasi Danny Kosasih, kans timnas putri masih akan bergantung pada peraturan dan kekuatan lawan yang berubah-ubah.
Apalagi, saat ini belum ada pembatasan pemain naturalisasi di SEA Games.
’’Kalau melihat ke diri sendiri, kami optimistis. Tapi, melihat negara lain yang berubah-ubah, tidak tahu lagi. Bisa saja Kamboja ambil 14 pemain langsung dari Amerika, kalau begitu susah,’’ sebut Danny.
Timnas putri Indonesia sejauh ini punya dua pemain naturalisasi. Mereka adalah Kimberly Pierre-Louis asal Kanada dan Peyton Alexis Whitted asal Amerika Serikat.
Dua pemain itu sampai saat ini belum bergabung mengikuti pemusatan latihan timnas basket putri di Surabaya.