JawaPos.com – Ramadan tahun ini terasa lebih spesial bagi Ayu Dewi. Sebab, impiannya untuk tinggal di rumah baru terwujud. Kediaman baru Ayu yang dibangun sejak sekitar sembilan tahun lalu akhirnya rampung. Bersama keluarga kecilnya, presenter 38 tahun itu bahagia bisa menjalani bulan puasa di rumah barunya yang digadang-gadang bernilai mencapai puluhan miliar rupiah itu.
Kepada Jawa Pos, dubber bahasa Indonesia untuk karakter Sisu di animasi Disney, Raya and the Last Dragon, itu berbagi cerita mengenai rumah barunya beberapa hari lalu.
Sejak kapan Ayu dan keluarga merencanakan untuk pindah ke rumah baru?
Udah lama banget sih. Sebetulnya kami beli rumahnya itu dari 2014-an. Alhamdulillah, semua udah diatur sama Allah, jadi sekarang ini bisa pindahan.
Alasannya?
Anak-anak sih, mereka kan udah pada gede. Aku penginnya mereka punya kamar sendiri-sendiri. Supaya barang-barang mereka juga ada di kamar masing-masing, tidak nyampur ke mana-mana.
Apa yang membuat proses pembangunan menjadi lama?
Karena memang dari awal sempat berbeda-beda konsep, gitu. Tapi, alhamdulillah, setelah perjalanan panjang, akhirnya jadi dan konsepnya mendekati apa yang aku inginkan.
Rumah dengan konsep seperti apa yang Ayu rancang dan inginkan?
Rumah vila gitu, tapi sebenarnya aku pengin lebih kayak American klasik biar kayak White House. Akhirnya diubah dari tropical ke rumah vila. Jadi kayak rumah kastil gitu walaupun nggak seratus persen.
Kabarnya rumah baru Ayu senilai Rp 50 miliar, ya?
Insya Allah, kalau soal bujet, cukuplah buat jadi.
Sekarang, sudah resmi ditempati?
Udah bisa ditempati, tapi kalau seratus persen pindah, insya Allah minggu depan lah. Sekarang masih proses sambil menunggu furnitur yang mulai berdatangan. Tapi, kemarin-kemarin sih salat Tarawih udah di situ.
Jadi semakin spesial, ya, menjalani ibadah puasa tahun ini?
Iya, bismillah puasa dan Lebaran dengan suasana baru karena memang ini rumah yang udah lama jadi impian kami.
Gimana reaksi anak-anak saat berkunjung ke rumah baru?
Senang banget mereka, bilangnya kayak hotel. Namanya rumah baru mungkin lebih bersih kali ya, nggak biasa dilihat. Pada sibuk nyobain kasur, lompat sana-sini.
Ada nggak kesedihan yang Ayu rasakan karena harus meninggalkan rumah lama yang banyak kenangan?
Sedihnya tuh karena ranjang yang gede muat lima orang nggak bisa dibawa. Aku sampai tua kayaknya pengin keruntelan terus deh, tidur ramai-ramai. (*)