JawaPos.com – Drawing Piala Dunia U-20 di Bali pada 31 Maret mendatang dipastikan batal. Namun, sampai tadi malam, belum jelas alasan pembatalan tersebut. Belum ada pernyataan resmi dari FIFA dan PSSI.
Namun, diduga pembatalan itu disebabkan belum adanya jaminan keamanan dari pemerintah Indonesia terhadap seluruh peserta Piala Dunia U-20. Khususnya untuk tim nasional (timnas) Israel U-20.
Sebab, akhir-akhir ini sebagian masyarakat menolak kedatangan timnas Israel U-20. Bahkan, Gubernur Bali I Wayan Koster ikut menolak kedatangan timnas Israel U-20.
Akmal Marhali, mantan anggota tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) tragedi Kanjuruhan meminta semua pihak harus bersikap bijak.
”Sejak mengikuti bidding Piala Dunia U-20 pada 2019, Indonesia harus menerima siapa pun negara anggota FIFA yang dinyatakan lolos kualifikasi,” ujar Akmal Sabtu (25/3).
”Kita harus bijak dalam menyikapi Piala Dunia U-20. Jangan sampai akhirnya batal digelar karena pemikiran sempit tentang politik praktis,” lanjutnya.
Eko Setyawan, anggota Exco PSSI, juga belum dapat berbicara banyak mengenai batalnya drawing Piala Dunia U-20 pada 31 Maret di Bali. Namun, presiden klub Liga 3 Adhyaksa Farmel FC itu meminta publik tidak mengkhawatirkan dampak dari penundaan drawing Piala Dunia U-20. ”Insya Allah, aman,” ucapnya singkat.
Eko menerangkan, jika drawing tidak bisa terlaksana di Bali, PSSI membuka peluang untuk memindahkan lokasi ke tempat lain.