lanskap gus mus
lanskap kiai malakah
yang tak suka pamer dalil kala berkhotbah
ayat suci dan hadis nabi meresap dalam diri
tak perlu legitimasi syar’i
apalagi label halal dari mui
sebab
penampilannya merupa dalil agama
tindak-tanduknya merupa dalil agama
paras wajahnya merupa dalil agama
teduh tatap matanya
halus desah napasnya
lembut tutur katanya
seluruh tubuhnya merupa dalil agama
yang memanusiakan manusia
di hadapan khaliknya
pantang mengofar-ngafirkan sesama
pantang menghujat umat
sebagai kayu bakar neraka
lanskap gus mus
lanskap santri rendah hati
yang mengaji firman-firman kehidupan
sepanjang hari
mendaras mushaf silaturahmi
dari hati ke hati
membaca kitab gelagat zaman
tiada henti
mendedah lembar-lembar masalah
sebagai maslahah yang berbuah hikmah
tak tega menghakimi yang salah
lanskap gus mus
lanskap penulis yang melukis
berzikir bersama inul
di antara lukisan kaligrafi,
mata air, dan ayat kursi
ohoi…
di negeri daging
kumpulan kambing
gandrung, asmaulhusna
tadarus
bersama pahlawan dan tikus
ber-haha hoa, hoa haha!
haha hoa, hoa haha!
kau ini bagaimana
atau aku harus bagaimana
lanskap gus mus
lanskap seniman dan budayawan
yang hengkang dari politik kekuasaan
manjing dalam dalam
dalam karya kerakyatan dan kebangsaan
berpihak kepada orang-orang pinggiran
berkawan dengan kaum urakan
si lidah pingsan, dalang jancukan,
penyair congyang, perupa bimbang
sesekali berselfa-selfi
dengan selebriti gemerlapan
sekalian facebook-an, twitter-an
atau berdakwah sembari numpang
nampang di instagram
(walau belum sempat tiktok-an)
lanskap gus mus
lanskap ulama dan guru bangsa
yang mengeja negeri tercinta
sebagai rumah bersama
mengajarkan persaudaraan
bukan hanya lantaran darah dan keyakinan
tapi juga karena sebangsa
bahkan tersebab kita berbeda
sebagai fitrah manusia
lanskap gus mus
lanskap keluarga sederhana
sebagai putra harapan orang tua
sebagai bapak pelindung anak
sebagai suami pencinta istri
sebagai mertua sahabat menantu
sebagai kakek penyayang cucu
sebagai buyut semoga
dan semoga
lanskap gus mus
lanskap manusia bersahaja
namun telah paripurna
Solo, 28 Februari 2023
—
Menulis puisi, esai, dan naskah lakon. Aktif sebagai aktor dan sutradara teater. Sejak 2013 menjadi koordinator nasional Gerakan Puisi Menolak Korupsi.