JawaPos.com – Tim nasional Indonesia akan menjalani laga persahabatan bertajuk FIFA matchday kontra Burundi. Pelatih Shin Tae-yong menuturkan masalah klasik dihadapi timnya jelang pertandingan di Stadion Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/3/2023).
Bukan stamina, karena pertandingan itu akan digelar pada malam hari, tepatnya pada pukul 20.30 WIB. Bukan pula masalah strategi karena Shin Tae-yong diyakini sudah mempersiapkan formasi terbaik.
Bukan pula karena pemain yang bakal ditampilkan di laga tersebut, karena Shin Tae-yong memiliki sumber lebih dari cukup saat memanggil kehebatan pemain lokal hingga keturunan macam Jordi Amat hingga Elkan Baggott.
Lalu, apa masalahnya? Shin Tae-yong ternyata membeberkan masalah klasik selama melatih timnas Indonesia. Pelatih asal Korea Selatan itu membeberkan bahwa skuad Garuda tak memiliki striker andal yang memiliki kemampuan finishing luar biasa.
Dia selalu gagal mendapatkan striker tajam, khususnya dari pemain asli Indonesia. Masalah ini sangat klasik, dan seharusnya mendapat sorotan dalam pembinaan sejak usia dini.
Namun, Shin Tae-yong bukan tanpa usaha untuk menutupi kelemahan skuad Garuda tersebut. Beberapa upaya sudah dilakukannya, seperti memanggil Ilija Spasojevic, yang merupakan topskor Liga 1, di Piala AFF 2022. Upaya itu belum juga membuahkan hasil.
Shin Tae-yong juga menepis minimnya kualitas striker milik Indonesia ditengarai karena mundurnya Dzenan Radoncic selaku asisten Tae-yong. “Kemampuan finishing pemain menurun bukan karena pelatih yang meninggalkan timnas (Dzenan Radoncic). Kalau saya melihat memang masalah ada pada pembinaan usia dini, dari usia dini memang harus belajar banyak dan meningkatkan kemampuan finishing. Itu yang jadi masalah saat ini,” papar Shin Tae-yong.
“Apalagi di klub sama aja, pastinya untuk posisi striker dan stopper itu biasa jadi masalah, jadinya banyak tim yang menggunakan pemain asing,” ujar Shin Tae-yong.