Perusahaan Diminta Cairkan THR Idul Fitri Lebih Awal

JawaPos.com – Sama seperti tahun sebelumnya, pemerintah merevisi cuti bersama Lebaran 2023. Alasannya untuk mengurangi potensi kemacetan akibat arus mudik maupun balik.

Di dalam ketentuan baru, cuti bersama Lebaran dimulai 19 April sampai 25 April. Keputusan cuti bersama itu diatur dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Menag, Menaker, dan Mendikbudristek. Di dalam ketentuan yang lama, libur cuti bersama Lebaran 2023 ditetapkan pada 21, 24, 25, dan 26 April. Sementara di ketentuan yang baru, cuti bersama Lebaran 2023 adalah 19, 20, 21, 24, dan 25 April. Sementara itu, libur nasional Idul Fitri 1444 H ditetapkan pada 22–23 April.

“Tadi ada putusan Pak Presiden berkaitan dengan cuti bersama,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi di Istana Negara, Jakarta, kemarin (24/3).

Dia mengatakan, usulan tersebut dia sampaikan bersama dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Di antara pertimbangan perubahan cuti bersama itu adalah keinginan mudik yang begitu tinggi dari masyarakat.

Sebab, mulai akhir Desember 2022 pemerintah telah resmi mencabut status PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat). Menurut dia, dengan bertambahnya minat untuk mudik tersebut, volume pemudik otomatis bakal meningkat.

Jika menggunakan skema cuti bersama yang sebelumnya, bisa terjadi penumpukan pemudik pada 20 atau 21 April. Dengan penambahan cuti bersama sebelum Lebaran, arus mudik bisa terpecah ke beberapa hari.

’’Pemudik bisa (pulang kampung) dari tanggal 18 April sore,’’ katanya.

Kemudian untuk arus balik, masyarakat bisa memulainya pada Rabu (26 April). Atau jika sekaligus mengambil cuti tahunan, bisa balik lebih akhir untuk kembali bekerja pada Senin, 1 Mei.

Di sela paparannya, Budi juga menyinggung soal pembayaran tunjangan hari raya (THR). ”Satu hal yang kita imbau, terutama berkaitan dengan (perusahaan) swasta agar memberikan THR lebih awal,’’ jelasnya.

Dengan demikian, lanjut dia, bisa dipastikan pada 18 April atau H-4 Lebaran (kalender pemerintah Lebaran 22 April) pemudik sudah terima THR. Budi menambahkan, dari perhitungan saat ini, jumlah pemudik bakal meningkat. Dari tahun lalu yang tercatat 85 juta orang, tahun ini jumlahnya meningkat jadi 123 juta orang.

Khusus pemudik wilayah Jabodetabek, diperkirakan jumlahnya meningkat dari 14 juta pada 2022 menjadi 18 juta di tahun ini. ’’Artinya, terjadi kenaikan 47 persen untuk nasional dan 27 persen untuk Jabodetabek,’’ jelasnya.

Di sepanjang jalur mudik sudah dipetakan tiga titik krusial dan berpotensi terjadi kemacetan. Yaitu, di sepanjang jalur darat Jakarta menuju Semarang. Kemudian, di Merak menuju Bakauheni. Lalu, titik kepadatan yang ketiga ada di Bandara Soekarno-Hatta.

Direktur Angkutan Jalan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Suharto mengatakan, pemerintah berupaya menekan pemudik yang menggunakan motor. Untuk itu, dibuka layanan mudik gratis untuk pemotor melalui jalur darat, laut, dan kereta api. ’’Mengurangi kepadatan di pantura,’’ katanya di kantor Kemenhub kemarin.

Dia mengatakan, motor adalah moda paling rentan mengalami fatalitas kecelakaan. Data dari kepolisian pada 2021 menyebutkan, 80 persen angka kecelakaan melibatkan pemotor.

’’Kami terus sosialisasi mudik gratis pemotor. Motornya diangkut truk, orangnya naik bus,’’ katanya.

Sementara itu, Polri memastikan akan menggelar Operasi Ketupat untuk pengaturan lalu lintas saat arus mudik Lebaran 2023. Kadivhumas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa Operasi Ketupat akan digelar H-7 Lebaran atau seminggu sebelum Idul Fitri.

Menurut dia, berbagai persiapan tengah dilakukan. Salah satunya, koordinasi lintas sektoral untuk mewujudkan arus mudik yang aman, nyaman, dan lancar. ”Bersama Kemenhub, Bina Marga, dan pengelola jalan tol,’’ jelasnya.

Terpisah, Presiden Joko Widodo menginstruksikan jajarannya untuk melakukan langkah-langkah persiapan dan antisipasi terhadap ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Idul Fitri. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, saat ini pemerintah telah melakukan langkah-langkah persiapan. Salah satunya, menekan harga bahan pokok.

”Saya rasa semua relatif aman. Tentu stok yang tergantung impor ada yang terkait tadi seperti yang disampaikan Pak Arief (kepala Badan Pangan Nasional), (seperti) daging, yang berikut kedelai, tentu kita minta supaya pengadaannya segera,” ujarnya setelah rapat internal yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, kemarin.

By admin