JawaPos.com – PT XL Axiata (XL Axiata) resmi jadi operator seluler (opsel) ketiga di Indonesia yang punya layanan eSIM atau kartu SIM digital. eSIM pertama kali hadir di Indonesia melalui Smartfren sekira 2018 lalu saat iPhone mulai menerapkan solusi serupa, kombinasi kartu SIM fisik dan digital.
Direktur & Chief Commercial Officer XL Axiata, David Arcelus Oses mengatakan, pengumuman hadirnya eSIM XL Axiata mengambil momen Ramadan dan Lebaran karena biasanya pada momen ini trafik penggunaan data menjadi meningkat signifikan. Peningkatan trafik terpicu oleh meningkatnya aktivitas digital mereka dalam mengisi masa beribadah sepanjang Ramadan dan mengisi liburan panjang Lebaran.
“Karena itu, selain memastikan kapasitas jaringan data yang memadai, kami juga menyediakan produk layanan dengan promo menarik,” ujarnya di jumpa pers di Jakarta, Jumat (24/3).
Diketahui, eSIM sendiri merupakan salah satu layanan baru dari XL Axiata di mana pelanggan XL prabayar kini tidak perlu menggunakan SIM card fisik di smartphone-nya. Beberapa kelebihan eSIM adalah antara lain mempercepat proses pelanggan untuk membeli nomortanpa harus membeli secara fisik lewat toko.
Selain itu, pelanggan juga tidak perlu menunggu untuk waktu pengiriman. Pengguna layanan seluler berbasis eSIM juga dijanjikan bakal mendapatkan kuota lebih besar dan masa berlaku yang lebih panjang.
Khusus untuk pelanggan baru, eSIM XL saat ini dapat di beli di XL web store mulai Rp 30 ribu hingga Rp 60 ribu dengan total kuota hingga 166 GB termasuk bonus dobel kuota setahun penuh. Di tahap awal ini, pelanggan lama juga bisa mendapatkan eSIM di 27 XL Center, dan akan segera hadir di seluruh XL Center lainnya.
Dengan eSIM, perangkat ponsel yang dugunakan dapat dipakai dengan mode dual SIM alias Nano SIM + eSIM yang saat ini baru ada di iPhone. Kelebihan menarik lainnya dari eSIM di iPhone adalah dapat menyimpan beberapa nomor eSIM secara mudah dan aktifkan nomor sesuai kebutuhan.
Sebagai informasi, berdasarkan informasi di Apple Support, setiap perangkat iPhone yang mendukung eSIM dapat menyimpan hingga delapan eSIM atau lebih di sebuah perangkat tersebut. Dengan demikian, fleksibiltas eSIM bisa dirasa untuk kamu yang butuh nomor ponsel lebih dari satu, dua dan seterusnya.
Seperti sudah disinggung di atas, teknologi eSIM mulai banyak digunakan oleh provider selular di Indonesia di tahun 2023 ini. Sebelumnya ada Indosat Ooredoo yang sudah mendukung eSIM mulai awal tahun 2023 untuk pengguna prabayar dan pasca bayar.
Untuk saat ini, opsel besar yang belum memiliki eSIM hanya Telkomsel. Opsel pelat merah ini mengaku masih melihat-lihat pasar. Hal ini disampaikan oleh Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono di sela-sela pengumuman kerja sama dengan vendor sepeda motor listrik Volta, belum lama ini.
Saki menerangkan kalau Telkomsel saat ini masih melihat pasar sebagai pertimbangan untuk penerapan teknologi eSIM. Menurutnya, semua keputusan bisnis harus diambil secara cermat dan tidak terburu-buru.
“eSIM itu seperti apa nanti misalnya, apa kita launching untuk pelanggan pasca-bayar dulu. Kita melihat market dulu lah. Makanya kita enggak mau terburu-buru. Karena ada investasi kan di situ. Jadi kita harus investasi secara cermat dan tepat,” ujar Saki.
Sampai di tahap mana? Saki tidak merinci lebih lanjut.
“Masih pembicaraan internal. Kita mesti melihat dulu kebutuhannya kan. Masyarakat apa sebanyak itu (yang butuh). Kita nggak mau investasi kita percuma,” tegasnya.