JawaPos.com–Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono menyatakan, secara makro kondisi Jatim untuk realisasi pendapatan dan belanja daerah pada 2022 realisasi belanja mencapai 93,76 persen.
Angka itu meningkat jika dibandingkan pada 2021 yang hanya 92.44 persen. Adhy menuturkan, Jatim masih menjadi penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa dengan kontribusi 24,99 persen di bawah DKI Jakarta.
Untuk realisasi investasi Jatim 2022 juga mengalami tren tertinggi pada sepuluh tahun terakhir. Bahkan, lanjut Adhy, peningkatan signifikan terjadi pada 2022 yang meningkat 38,8 persen dibanding 2021.
”Target investasi 2022 dalam RPJMD yakni Rp 80 triliun dan berhasil mencapai Rp 110,3 triliun. Realisasi penanaman modal asing (PMA) meningkat 66,7 persen, sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) meningkat menjadi 24,5 persen,” tutur Adhy.
Sementara itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk segera mengintegrasikan seluruh layanan publik di Pemprov Jatim. Integrasi layanan itu diyakini mempercepat seluruh indikator capaian kinerja yang dilakukan Pemprov Jatim dalam meningkatkan percepatan perizinan dan layanan publik.