JawaPos.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menegaskan bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia sudah terkendali. Sehubungan dengan imbauan Presiden Joko Widodo terkait ASN agar tidak mengadakan buka puasa bersama (bukber), hal itu adalah soal lain.
“Ini imbauan dari surat Sekretariat Kabinet untuk ASN diimbau untuk tidak melakukan buka bersama lebih untuk kita bisa berbagi di tengah situasi ekonomi,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Siti Nadia Tarmidzi kepada wartawan, Jumat (24/3).
Dengan begitu, setelah beberapa tahun belakangan mudik dilarang lantaran pandemi Covid-19, Nadia mengatakan bahwa dengan imbauan ini diharapkan dapat membuat para ASN bisa berbagi lebih banyak dengan sanak-saudara saat pulang.
“Maka sebaiknya saat mudik kita bisa lebih banyak berbagi dengan sanak saudara,” ungkapnya.
Namun begitu, ia mengakui bahwa memang salah satu faktor dari adanya imbauan itu lantaran capaian vaksinasi booster di Indonesia yang belum menyeluruh.
“Kita juga perlu ingat cakupan vaksinasi booster dosis 1 dan dosis 2 belum optimal. Jadi ASN diminta tetap waspada agar upaya menuju endemi segera tercapai,” pungkas Nadia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kegiatan buka bersama di kalangan pejabat dan aparatur sipil negara (ASN) selama Ramadan ditiadakan.
Larangan buka bersama itu tertuang pada Surat Sekretaris Kabinet Nomor 38/Seskab/DKK/03/2023 tentang arahan terkait penyelenggaraan buka puasa bersama yang telah dikonfirmasi Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Rabu (22/3). Surat itu ditujukan kepada para menteri Kabinet Indonesia Maju, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kapolri, dan kepala badan/lembaga.
Surat tersebut meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) agar menindaklanjuti arahan tersebut kepada para gubernur, bupati, dan wali kota. Selain itu, para menteri, kepala instansi, kepala lembaga, serta kepala daerah, diminta mematuhi arahan presiden dan meneruskan kepada semua pegawai di instansi masing-masing.