JawaPos.com–Makanan tinggi garam dan tinggi lemak jenuh adalah makanan yang perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa. Sebab dapat mengganggu puasa Ramadan.
”Makanan yang tinggi garam dapat membuat merasa sangat haus pada siang hari. Makanan asin yang umum dimakan saat sahur antara lain mi instan, makanan olahan seperti keripik, makanan kaleng,” kata Dokter spesialis gizi klinik di Rumah Sakit Pelni Eva Kurniawati seperti dilansir dari Antara, Jumat (24/3).
Selain makanan tinggi garam, hidangan tinggi lemak jenuh dan lemak trans juga perlu dihindari saat sahur dan berbuka puasa. Seperti makanan yang diolah dengan cara digoreng serta mengandung santan yang dipanaskan berulang kali.
”Makanan ini menyebabkan waktu transit di lambung lama, potensi menimbulkan kembung, memperparah refluks asam lambung dan jumlah kalori yang sangat besar, sehingga peningkatan risiko untuk kenaikan berat badan selama Ramadhan,” jelas Eva yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu.
Eva mengatakan, gula sederhana dan makanan pedas pun termasuk dalam daftar hidangan yang perlu dihindari. Gula sederhana dapat membuat seseorang merasa sangat lesu bahkan hanya satu atau dua jam setelah sahur. Sedangkan makanan pedas dapat mengiritasi lambung dan memicu masalah pencernaan saat berpuasa.
Terkait minuman berkafein selama Ramadan, menurut Eva, agar seseorang kuat berpuasa sebaiknya menghindari minuman tersebut. Sebab, memiliki efek diuretik yang meningkatkan risiko dehidrasi.
”Selain itu, dianjurkan tidak makan berlebihan dengan porsi protein, vitamin, dan karbohidrat yang seimbang,” terang Eva.
Dia menyarankan, orang-orang menyantap makanan sehat dan bergizi selama sahur dan berbuka puasa. Yakni memilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat, dan vitamin, untuk memberikan energi dan nutrisi yang cukup selama puasa.
”Nutrisi ini bisa didapatkan misalnya dari roti gandum, oatmeal, sayuran, dan buah-buahan segar,” tutur Eva Kurniawati.
Sebagai alternatif, dia menambahkan, seseorang bisa mengganti jenis lemak dengan sumber lemak yang lebih sehat dalam jumlah terbatas. Sumber yang lebih sehat ini termasuk lemak tak jenuh seperti minyak zaitun dan alpukat, serta omega-3 dan 6 dari ikan dan kacang-kacangan.
”Pastikan untuk minum air yang cukup saat sahur dan berbuka puasa agar tubuh tetap terhidrasi selama berpuasa,” ucap Eva Kurniawati.