JawaPos.com – Animo masyarakat mudik menggunakan transportasi kereta api saat Lebaran diprediksi mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Itu dibuktikan dari grafik jumlah penjualan tiket KA.
Dari 563.890 tiket yang disediakan, hingga Kamis (23/3) telah laku 42 persen atau 239.625 tiket. Para pelanggan akan menempuh perjalanan pada periode 12 April–13 Mei. Jakarta, Jogjakarta, Bandung, Semarang, Jember, dan Banyuwangi menjadi tujuan favorit para pengguna kereta api itu.
Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menilai animo masyarakat menggunakan kereta api saat Lebaran telah normal. Seperti pada 2019, sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Walau Ramadan baru tiba, tiket yang terjual nyaris mencapai 50 persen dari jumlah tiket yang disediakan. ’’Baru 15 hari buka, yang terjual sudah mencapai 239.625 tiket. Setiap hari sebanyak 24.424 tempat duduk disiapkan,’’ kata Luqman kemarin.
Dia memprediksi seminggu sebelum Lebaran, penjualan tiket sudah mencapai seratus persen.
Agar masa angkutan Lebaran berjalan lancar, beragam persiapan semakin dimatangkan. Sebanyak 48 kereta api jarak jauh (KAJJ) akan dioperasikan. Yakni, 40 KAJJ reguler dan 8 KAJJ tambahan.
Dalam waktu dekat, pengecekan kesiapan KAJJ di Balai Yasa dilakukan. Perbaikan KAJJ yang rusak harus segera diselesaikan. Kemudian, pada waktu yang bersamaan, sistem pelayanan anyar dibuat.
Posko mudik mulai berdiri H-7 Lebaran. Ratusan petugas gabungan diterjunkan. Mulai petugas kepolisian, TNI, tenaga medis, anggota Pramuka, hingga komunitas pencinta kereta api.
Untuk mempercepat pelayanan, service mobile akan diterapkan. Melalui pelayanan tersebut, pengurusan administrasi atau persyaratan perjalanan bisa lebih cepat. Misalnya, pencetakan tiket dan pemeriksaan identitas.