JawaPos.com–PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) III Palembang memperbolehkan para penumpang Light Rail Transit (LRT) Sumsel untuk makan dan minum ketika jam berbuka puasa selama Ramadan 1444 Hijriah.
”LRT Sumsel memberikan aturan khusus bagi penumpang LRT di waktu jam berbuka puasa diperbolehkan untuk makan dan minum, tapi terbatas hanya makanan ringan dan minuman di dalam botol untuk berbuka puasa. Hal ini sebagai toleransi untuk menghormati penumpang yang menjalankan ibadah puasa,” kata Manajer Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti seperti dilansir dari Antara di Palembang, Kamis (23/3).
Dia menjelaskan, aturan di dalam LRT selama ini melarang penumpang makan dan minum di dalam karena untuk kenyamanan penumpang.
”Namun selama Ramadan, penumpang berbuka puasa apabila masih dalam perjalanan mengingat perjalanan LRT terakhir adalah pukul 19.01 dari stasiun DJKA dan 19.55 dari Stasiun Bandara,” jelas Aida Suryanti.
Aida mengatakan, petugas di dalam LRT akan mengingatkan penumpang apabila waktu berbuka telah tiba. Namun, penumpang diminta tetap memperhatikan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan di dalam LRT karena untuk kesehatan dan kenyamanan bersama.
”Serta tetap menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah di dalam LRT dan tertib selama waktu berbuka sehingga tidak mengurangi kenyamanan penumpang,” ujar Aida Suryanti.
Jam operasional LRT Sumsel selama Ramadan tetap seperti biasa, dengan 94 perjalanan mulai pukul 05.06 – 20.43 dan jarak antar stasiun (headway) 17 menit. LRT Sumsel mendukung konektivitas serta memberikan kemudahan dan memaksimalkan keterjangkauan LRT Sumsel bagi masyarakat. Selain itu LRT Sumsel melengkapi integrasi antar moda sebelumnya.
Saat ini ada tujuh koridor feeder LRT Musi Emas dan akan bertambah secara bertahap. Yakni Stasiun LRT Polresta-via kompleks OPI, Stasiun RSUD-via Sukawinatan, Stasiun LRT Asrama Haji-via Talang Betutu, Stasiun DJKA via Terminal Pasar Plaju, Kamboja-Bukit Siguntang via Stasiun LRT Demang, Talang Kelapa-Talang Buruk via Asrama Haji, dan Asrama Haji-Sematang Borang via Jalan Nurdin Panji.
”Keberadaan feeder LRT Musi Emas ini merupakan salah satu upaya untuk menjawab kebutuhan angkutan pengumpan (feeder) bagi masyarakat pengguna LRT,” jelas Aida.
Penumpang periode 1 Januari – 21 Maret mengalami peningkatan dengan rata-rata harian 9.899 orang per hari dan okupansi rata-rata 59 persen, sehingga total penumpang 793.105 orang.
”Jumlah penumpang pada periode 1 Januari – 21 Maret 2023 mengalami peningkatan jika dibandingkan periode yang sama pada 2022, dengan rata-rata harian saat itu 6.791 per hari dan kumulatif penumpang sebanyak 536.469 orang,” jelas Aida Suryanti.
PT KAI sebagai operator LRT bersama Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel (BPKARSS) beserta dukungan dari semua pihak pemangku kepentingan berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat pengguna LRT untuk mewujudkan transportasi publik yang nyaman dan budaya baru dalam transportasi.