JawaPos.com – Hari ini (23/3) pendaftaran jalur seleksi nasional berdasarkan tes (SNBT) mulai dibuka. Siswa pun memiliki kesempatan luas untuk memilih program studi (prodi) sarjana, sarjana terapan, dan diploma tiga (D-3), baik di perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi vokasi (PTV). Bahkan, siswa bisa mendaftar lintas jurusan.
Ketua Pelaksana Eksekutif Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 Prof Budi P. Widyobroto menyampaikan, saat ini total ada 1,43 juta peserta yang sudah punya akun SNPMB. Siswa yang bisa mendaftar adalah siswa kelas XII non-eligible atau yang tidak diterima seleksi nasional berdasarkan prestasi (SNBP).
”Yang sudah diterima SNBP otomatis akan di-block dan tidak bisa mendaftar SNBT,” katanya saat sosialisasi SNPMB secara daring Rabu (22/3).
Selain itu, siswa SMA/SMK sederajat lulusan 2021 dan 2022. Kemudian, siswa sekolah kejar paket C dengan batas usia maksimal 25 tahun. Yang membedakan, tahun ini siswa jurusan IPS maupun IPA dan SMK diizinkan mendaftar di prodi perguruan tinggi lintas jurusan.
”Tidak ada batasan. Meski bebas memilih, harus bertanggung jawab dengan pilihannya,” ujarnya.
Sementara itu, politeknik negeri di Surabaya saat ini getol menyosialisasikan penerimaan mahasiswa baru (maba) jalur SNBT ke sekolah-sekolah. Sebab, tahun ini program sarjana terapan dan D-3 bergabung dalam SNPMB.
Humas Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS) Nurul Hidayati menyebutkan, tahun ini kuota SNBT yang disediakan PPNS mencapai 584 kursi. Tim PPNS saat ini terus melakukan strategi untuk meningkatkan jumlah pendaftar.
Selain promosi melalui guru dan berbagai platform media, PPNS bekerja sama dengan mahasiswa mengadakan tryout akbar SNBT yang disertai dengan pembahasan. ”Tryout akan dilaksanakan pada 1–7 April. Pengerjaan tryout bisa dilakukan dari mana saja,” jelasnya.
Nurul menambahkan, di dalam sosialisasi tersebut juga diselipkan konsultasi tentang prodi-prodi di kampus. Berdasar evaluasi jalur SNBP kemarin, prodi paling ketat adalah sarjana terapan teknik keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Sebaliknya, keketatan pada seluruh prodi D-3 masih rendah. ”Target kami, jumlah pendaftar SNBT mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun lalu,” tuturnya.
Di SNBP kemarin, lanjut dia, jumlah pendaftar naik sekitar 15 persen. Baik sarjana terapan maupun D-3. Namun, prodi D-3 masih sepi peminat. Harapannya, total pendaftar jalur SNBT bisa mengalami kenaikan 25 persen dari seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).