JawaPos.com – Bulan Ramadan menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa kelompok. Tak terkecuali bagi penderita diabetes melitus atau tipe 2. Jika tidak hati-hati dalam mengatur pola makan dan obat, maka bisa memberikan efek buruk untuk kesehatan.
Seperti dilansir dari Riau Post, Kamis (23/3), penderita diabete tipe 2 termasuk kelompok yang rentan ketika menjalani puasa. Sebab bisa meningkatkan risiko berkurangnya kadar gula di bawah ambang normal (hipoglikemia) atau bisa terjadi peningkatan gula darah yang drastis (hiperglikemi).
Bahkan bisa dapat menyebabkan kekurangan cairan (dehidrasi). Atau komplikasi akut karena meningkatnya zat asam di dalam darah (ketoasidosis).
Kendari demikian, bukan berarti tidak bisa berpuasa selama bulan Ramadan. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Riau, dr. Mukhyarjon mengungkapkan, meskipun terdapat risiko, penelitian melaporkan bahwa sebagian besar atau lebih dari 80 persen penderita kencing manis ingin tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
“Berpuasa berpuasa pada penderita kencing manis harus dilakukan hati-hati dengan memperhatikan kaidah-kaidah tertentu sehingga mendapatkan manfaat yang diharapkan,” ujarnya.
Diungkapkan dr. Mukhyarjon, Perhimpunan Endokrinologi Indonesia (Perkeni) telah mengeluarkan beberapa kiat-kiat berpuasa bagi penderita diabetes melitus. Pertama penyesuaian nutrisi dan aktivitas fisik. Kedua, pengaturan dosis obat pada waktu berpuasa di bulan Ramadan.
“Ketiga, pemantauan gula darah dan keempat, mengetahui kapan penderita kencing manis membatalkan puasa,” sambungnya.
Makanan yang Aman
Dilansri dari GORONTALOPOST.ID, okter spesialis penyakit dalam divisi endokrin, metabolik dan diabetes Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dr. Ardy Wildan mengungkapkan, mengosumsi makanan bergizi seimbang itu harus. Perbanyak makanan tinggi serat seperti seperti sayur-sayuran, buah-buahan atau salad. Hindari juga makanan yang digoreng, minuman manis, dan kopi saat sahur maupun berbuka.
Sedangkan untuk konsumsi kurma, dr. Andy mengingatkan, pasien diabetes boleh makan kurma tapi tidak boleh asal. Kurma boleh dikonsumsi pada buka puasa. Jumlahnya cukup 2 paling banyak.
“Kalau misalnya terlalu banyak itu meningkatkan gula darah juga. Dan waktu buka puasa di awal langsung air putih dan bisa ditambah kurma satu atau dua. Hindari kopi saat sahur karena pipisnya akan lebih banyak pada pasien diabetes ada risiko dehidrasi,” terang Ardy Wildan.