JawaPos.com – Perubahan kickoff dilakukan selama bulan Ramadan. Semua laga di Liga 1 2022–2023 digelar pukul 20.30 WIB. Kondisi itu sempat membuat Persik Kediri ketir-ketir.
Stadion Brawijaya, Kediri, diragukan bisa menggelar laga malam. Tapi, kekhawatiran tersebut sirna. Pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB) sudah melakukan verifikasi akhir pekan lalu. Mereka butuh waktu dua hari untuk melihat kondisi stadion dengan kapasitas 12 ribu penonton itu.
Bagaimana hasilnya? ’’Penerangan di Stadion Brawijaya sudah mencapai 840 luks. Nanti akan saya laporkan ini ke PT LIB. Nanti keputusan ada pada mereka,’’ kata Ristinanto Kusuma Prakosa, profesional football and development LIB. Artinya, home base Persik itu sudah layak menggelar laga pada malam hari.
Sebab, jika merujuk regulasi LIB, standar penerangan stadion di Liga 1 adalah 800 luks. Stadion Gelora B.J. Habibie, Parepare, yang punya penerangan 800 luks juga bisa menggelar laga malam. Meski begitu, ada beberapa catatan yang diberikan LIB kepada panpel Persik. Salah satunya adalah penerangan di luar lapangan.
Di area luar Stadion Brawijaya, penerangan masih minim. Padahal, itu adalah salah satu ring 2 yang wajib mendapat penjagaan. ’’Daerah ring 2 harus terang agar panpel bisa melihat dan mengawasi aktivitas suporter di situ,’’ beber Ristinanto. Masih ada waktu bagi panpel Macan Putih untuk menambah penerangan di kawasan tersebut.
Selama Ramadan, Persik akan melakoni dua laga home. Yakni, menghadapi Persita Tangerang pada Jumat (24/3) dan Persikabo 1973 (7/4). Diharapkan, penambahan penerangan sudah bisa tuntas sebelum melawan Persita. Dengan begitu, Stadion Brawijaya benar-benar layak menggelar laga pada malam hari.
Saat ini Macan Putih sedang dalam tren positif. Mereka menyapu bersih enam laga terakhir dengan kemenangan. Persik yang sebelumnya selalu jadi juru kunci kini berada di posisi ke-14 dengan 30 poin.