JawaPos.com – Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M, baik di Indonesia maupun Arab Saudi. Salah satu aspek yang menjadi perhatian penuh yakni banyaknya jamaah.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid mengatakan, persiapan di Arab Saudi sudah mencapai 80 persen. Ada empat layanan yang akan diberikan kepada jamaah haji Indonesia selama di Arab Saudi. Keempat layanan itu mencakup akomodasi, transportasi, katering, dan layanan masya’ir (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Layanan transportasi mencakup bus antar kota perhajian (Madinah-Makkah dan Makkah-Madinah), bus dari bandara ke hotel di Madinah dan Makkah, serta bus shalawat yang akan beroperasi 24 jam mengantar jamaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Untuk layanan akomodasi, Kemenag telah menyiapkan hotel bagi jamaah di Makkah dan Madinah.
“Untuk penyiapan layanan transportasi dan akomodasi bagi jamaah haji Indonesia di Arab Saudi, sudah selesai semua,” kata Subhan di Jakarta, Rabu (22/3).
“Untuk layanan konsusmi dan Masyair, masih dalam proses penyiapan dan finalisasi. Insya Allah selesai di bulan Ramadan,” tambahnya.
Cholid mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 111 hotel untuk jamaah haji Indonesia selama berada di Makkah. Sistem sewa yang digunakan adalah full musim. Sementara di Madinah, ada sekitar 100 hotel yang disiapkan dengan tiga skema, yaitu sewa satu musim, sewa semi musim, dan bloking time.
Jumlah lansia tahun ini sekitar 60 ribu lebih, cukup signifikan sehingga untuk membuat Kemenag saat ini tengah menyiapkan skema khusus untuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah, termasuk lansia. “Kami masih siapkan skema layanan secara konprehensif. Ini masih digodok tim, termasuk melibatkan ahli lansia dari UI. Skema layanan ramah lansia ini akan dilakukan sejak dari tanah air hingga di Saudi. Kami di Saudi juga sedang melakukan simulasi, termasuk skema menyiapkan lift khusus lansia,” jelasnya.
Selain lift, lanjut Subhan, pihaknya juga membahas bersama dengan pihak perusahaan (syarikah) transportasi di Arab Saudi untuk menyiapkan bus dengan spek yang ramah lansia. Misalnya, dek lebih rendah, pintu lebih lebar, dan kursinya juga lebih besar.
“Untuk Bus Shalawat, kita siapkan 490 armada. Selain itu, ada 10 persen atau 49 armada sebagai cadangan,” tandasnya.
Di luar layanan yang akan diberikan, Subhan melihat keramahan dan kesigapan petugas menjadi faktor kunci dalam kualitas layanan. “Kami akan melakukan bimtek untuk petugas. Apa pun situasinya, petugas harus mengedepankan sikap ramah terhadap jamaah. Ini akan membantu secara psikologis jemaah dan menambah spirit mereka,” tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia mendapat kuota memberangkatkan 221 ribu orang tanpa batasan usia untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah pada 2023. Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah menandatangani kesepakatan mengenai kuota haji Indonesia tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi di Kota Jeddah, Arab Saudi, pada Minggu (8/1).
“Alhamdulillah, misi haji 2023 dimulai. Saya hari ini menandatangani kesepakatan haji dengan Menteri Haji Saudi. Kuota haji Indonesia tahun ini sebesar 221.000,” kata Yaqut sebagaimana dikutip dalam keterangan tertulisnya.
“Kuota itu terdiri atas 203.320 jamaah haji reguler dan 17.680 jamaah haji khusus. Adapun untuk petugas, tahun ini kita mendapat 4.200 kuota,” Yaqut.
Penandatanganan kesepakatan mengenai kuota haji Indonesia tahun 2023 antara lain dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, Direktur Jenderal Penyenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief, serta Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah.