JawaPos.com – Rangkaian seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) memasuki babak baru. Setelah seleksi nasional berbasis prestasi (SNBP), besok (23/3) giliran seleksi nasional berbasis tes (SNBT) yang dibuka pendaftarannya.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Mochamad Ashari menuturkan, seleksi jalur prestasi SNBP hampir rampung. Hasil seleksi bakal diumumkan pada 28 Maret 2023.
Sambil menunggu pengumuman hasil SNBP, pendaftaran untuk SNBT bakal dibuka. Menurut Ashari, tata cara pendaftaran tak jauh beda dari tahun lalu. Kuota yang disediakan pun sama. PTN berbadan hukum (PTNBH) maksimal 30 persen. Sementara itu, non-PTNBH maksimal 40 persen dari kuota mahasiswa baru di setiap PTN.
”Saya rasa kesempatan lebih besar di sini karena persentase lebih besar,” ujarnya dalam sosialisasi pendaftaran UTBK SNBT 2023 secara daring kemarin (21/3).
Meski tata cara tak jauh beda dari tahun lalu, ada sejumlah perubahan yang perlu dicermati calon peserta ujian tulis berbasis komputer (UTBK) SNBT. Dari sisi soal ujian, misalnya. Tahun lalu tipe soal UTBK berupa tes potensi skolastik (TPS) dan tes potensi akademik (TPA). Tahun ini hanya ada TPS yang lebih banyak menguji kemampuan penalaran dan logika peserta. Tidak menggantungkan sisi akademik atau mata pelajaran yang diambil peserta saat di SMA/SMK/MA.
”Tahun ini skolastik saja, kemudian ada beberapa sub lagi. Yaitu, literasi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan matematika,” paparnya.
Selain itu, tahun ini tes tak akan dilaksanakan saat bulan puasa. Tes bakal dimulai setelah Lebaran pada 8–28 Mei 2023. ”Itu diatur supaya adik-adik bisa tenang. Sudah selesai Lebaran, sudah mohon pamit, minta doa restu pada sesepuh. Maka, insya Allah lebih tenang,” ungkap rektor ITS tersebut.
Ashari turut mewanti-wanti agar calon peserta tak terkecoh dengan calo-calo yang menjanjikan bocoran soal. Sebab, soal telah didesain berbeda-beda untuk setiap peserta. Karena itu, niat untuk menyontek tak akan berguna.
Imbauan itu juga berlaku bagi mereka yang memiliki niat menggunakan joki. Ashari menegaskan, mereka yang curang bakal dibawa ke jalur hukum. ”Kalau kecurangan, risikonya kalian akan selesai di UTBK dan ini bahkan akan diproses ke aparat penegak hukum,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Eksekutif SNPMB 2023 Budi Prasetyo Widyobroto memaparkan persyaratan yang harus dipenuhi calon peserta sebelum mendaftar SNBT. Menurut dia, hal yang paling dasar adalah memiliki akun SNPMB. Hingga penutupan, tercatat sudah 1,43 juta calon peserta yang memiliki akun SNPMB.
Kewajiban kepemilikan akun itu tidak hanya ditujukan untuk siswa yang kini duduk di kelas XII, tapi juga untuk lulusan 2021-2022 dan siswa paket C dengan syarat usia peserta maksimal 25 tahun pada Juli 2023. ”Kelas XII untuk yang tidak diterima SNBP saja. Mohon maaf, yang sudah diterima kita blok, tidak bisa daftar UTBK SNBT. Tolong toleran dengan temannya yang belum dapat bangku kuliah,” jelasnya.
Kemudian, mereka yang tidak diterima SNBP tak perlu takut kehabisan kuota SNBT lantaran mereka baru bisa mendaftar seusai pengumuman hasil seleksi.
Budi menegaskan, jaminan kelulusan SNBT tak bergantung pada siapa yang daftar lebih dulu. Tapi hasil tes ujian yang dijalani mereka nanti. Karena itu, peserta SNBP tak perlu khawatir. ”Bukan yang cepat daftar duluan yang dapat kursi ya,” tegasnya. Lebih lanjut, Budi juga kembali menyampaikan soal kebebasan calon peserta memilih program studi (prodi) di PTN.