JawaPos.com – Pemerintah saat ini tengah fokus pada upaya penurunan angka stunting. Berdasarkan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035, industri pengolahan susu merupakan salah satu sektor pangan yang mendapat prioritas pengembangan dalam upaya penyediaan dan pencukupan gizi masyarakat.
“Industri pengolahan susu berpeluang besar dalam upaya penyediaan produk susu bagi 273 juta penduduk Indonesia yang saat ini mengkonsumsi susu rata-rata mencapai sebesar 16,9kg/kapita/tahun,” kata Menteri Koordinator Bidang Prekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu (22/3).
Menurut Airlangga, Pemerintah sangat mendukung pengembangan upaya menyediakan finished product Susu Formula dan Susu Pertumbuhan dengan skala ekonomi yang memadai. Hal ini agar Indonesia tidak bergantung pada produk impor.
“Adanya program substitusi impor bahan baku intermediary milk powder ini mampu menghemat devisa negara hingga mencapai Rp 1 triliun,” papar Airlangga.
Menurutnya, upaya ini sejalan dengan Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting pada 2018- 2024, yang bertujuan untuk memastikan semua sumber daya dialokasikan terutama untuk meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada rumah tangga, ibu hamil dan anak usia 0-2 tahun.
“Pemerintah dan masyarakat tentunya berharap terus mampu meningkatkan produksi dan daya saing produknya sehingga bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mendukung program substitusi impor,” tukas Airlangga.