JawaPos.com – Wasit di Liga Premier dan EFL dilaporkan telah diminta untuk menghentikan sementara jalannya pertandingan, khususnya ketika masuk bulan suci Ramadan. Tujuannya agar pemain Muslim dapat berbuka puasa.
Ramadan, yang merupakan bulan kesembilan dalam kalender Islam, kemungkinan akan dimulai pada Kamis (23/3/2023) dan akan berakhir pada malam Jumat 21 April.
Menurut Sky Sports, sejumlah pemain Muslim akan berpantang makan dan minum selama siang hari dan ofisial pertandingan di empat divisi teratas Inggris telah diminta untuk menghentikan pertandingan ketika masuk waktu berbuka, sehingga para pemain Muslim ini dapat mengonsumsi cairan, gel energi, dan suplemen.
Mereka didorong untuk menunggu sejenak, seperti tendangan gawang atau lemparan ke dalam, ketika para pemain Muslim itu berbuka puasa di lapangan.
Yang jelas, setiap tim telah diberitahu akan rencana ini, termasuk wasit yang mungkin sulit menentukan waktu yang tepat untuk menghentikan jalannya pertandingan agar pemain Muslim dapat berbuka puasa.
Namun, para wasit sepertinya sudah terbiasa menghadapi situasi tersebut, karena kebijakan ini sepertinya sudah diterapkan di Liga Premier sebelumnya. Contoh kecil pertandingan antara Burnley melawan Southampton musim lalu dihentikan di babak pertama untuk memungkinkan pemain tamu, Mohamed Elyounoussi dan Yan Valery, berbuka puasa.
Begitu pula pertandingan antara Leicester City melawan Crystal Palace pada April 2021. Laga itu sempat dihentikan sementara agar Wesley Fofana bisa berbuka puasa.
Fofana, yang sekarang berada di Chelsea, memiliki kesempatan untuk mengambil cairan sebelum dia kembali beraksi bersama The Foxes.
Istirahat pendek saat berbuka puasa memang telah disepakati selama pertemuan kapten sebelum pertandingan, dan Fofana memposting di media sosial setelah pertandingan mengatakan ‘itulah yang membuat sepak bola indah’.
Just wanted to thank the @premierleague as well as @CPFC , @vguaita13 all the Foxes for allowing me to break my fast tonight in the middle of the game. That’s what makes football wonderful #WF3 #PourEux pic.twitter.com/d56o8A8ZGo
— LAWESTT (@Wesley_Fofanaa) April 26, 2021
Ternyata tak hanya Liga Premier, pertandingan Bundesliga juga dihentikan untuk pertama kalinya dalam sejarah musim lalu untuk memungkinkan bintang Mainz, Moussa Niakhate, berbuka puasa.
Segera setelah matahari terbenam selama pertandingan Mainz melawan Augsburg pada 6 April 2022, wasit Matthias Jollenbeck menghentikan pertandingan agar Niakhate bisa mengisi cairan atau kalori ke tubuhnya.
Pertandingan pertama yang bisa diterapkan terkait Ramadan adalah pertandingan antara Leeds dan Liverpool di Elland Road pada Senin, 17 April 2023.
Di kota Yorkshire itu, matahari terbenam dijadwalkan pukul 20:10, atau 10 menit setelah kick-off. Situasi ini membuat Mohamed Salah bisa mengambil jeda untuk berbuka.
Jeda permainan juga mungkin terjadi dalam pertandingan kandang Arsenal melawan Southampton empat hari kemudian. Pertandingan pada Jumat, 21 April – hari terakhir Ramadhan – dimulai pukul 20.00 dan matahari akan terbenam di London pada pukul 20.06.
Ada jadwal pertandingan tengah minggu berikutnya, tetapi Ramadan akan berakhir pada saat pertandingan tersebut dimainkan.
Salah dan Riyad Mahrez akan saling berhadapan dalam pertandingan Liga Premier pertama setelah jeda internasional ketika The Reds bertandang ke Etihad, meskipun jeda tidak diperlukan untuk pertandingan itu karena kick-off pukul 12:30.
Bek Chelsea Kalidou Koulibaly adalah di antara pemain lain yang akan menjalani Ramadan. Dan, dirinya mungkin membutuhkannya saat membela The Blues nanti.