JawaPos.com – Penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau multi-lane free flow (MLFF) segera dimulai. Rencananya, sistem transaksi tersebut diujicobakan di jalan tol Bali Mandara pada Juni mendatang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah mengungkapkan, pihaknya berupaya meningkatkan tata kelola sistem layanan jalan tol. Sistem transaksi tol nontunai nirsentuh diharapkan dapat menghilangkan antrean kendaraan seperti yang masih dijumpai dalam sistem transaksi e-toll saat ini.

Penerapan sistem baru itu harus dipersiapkan dengan baik. ”Karena akan kita mulai uji coba Juni nanti, kita tidak ingin memberikan gambaran sistem yang tidak sempurna bagi para pengguna,” jelasnya kemarin (21/3).

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, persiapan penerapan sistem transaksi tol nontunai nirsentuh sudah mencapai 50 persen. Uji coba di tol Bali Mandara bertujuan untuk memastikan keandalan alat, keandalan aplikasi, dan keandalan kamera. Termasuk integrasi data yang dimiliki sistem MLFF dengan data kepolisian. ”Begitu uji coba selesai, nanti kita laporkan ke Pak Menteri dan diputuskan untuk implementasi pertama secara komersial,” kata Danang.

Sistem MLFF menggunakan teknologi global navigation satellite system (GNSS) dan melakukan transaksi melalui aplikasi Cantas yang diintegrasikan dengan data kepemilikan kendaraan yang dimiliki Korlantas Polri. Salah satu manfaat kehadiran sistem tersebut adalah efisiensi biaya operasi. Juga meminimalkan bahan bakar kendaraan. ”Pada tahap ultimate tidak ada gate, tetapi Pak Menteri mengingatkan untuk kita pastikan semua pendapatan bisa diterima. Tidak ada yang lolos,” katanya.

Menurut Danang, menteri PUPR menyarankan untuk memulai dengan memasang gate dulu. ”Kita lihat transaksi 4–7 detik kalau pakai gate, tetapi kalau tidak pakai gate nol detik,” ungkap dia.

By admin