JawaPos.com – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Demokrat Benny K Harman mempertanyakan maksud Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menghubungi Kepala PPATK Ivan Yustiavandana terkait laporan transaksi mencurigakan dari Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Padahal, PPATK secara aturan hanya boleh menyampaikan informasi ke Presiden.

Mulanya, Benny mempertanyakan temuan hasil analisa PPATK terkait transaksi mencurigakan Rp 300 triliun di Kemenkeu. Ia pun mempertanyakan, pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang membuka data temuan PPATK itu ke publik.

“Saya tanya apakah boleh PPATK atau kepala komite tadi, membuka (data) itu ke publik? Seperti yang dilakukan Pak Menkopolhukam Mahfud Md. Dia menyampaikan secara tegas ke publik,” ucap Benny.

“Seingat saya dalam undang-undang ini, PPATK hanya melaporkan kepada Bapak Presiden dan DPR. Apakah Saudara sudah pernah melaporkan kepada Bapak Presiden?” tanya Benny lagi.

Merespons pertanyaan Benny, Kepala PPATK Ivan mengakui telah menyampaikan hasil analisa PPATK ke Presidenn Joko Widodo (Jokowi) melalui Seskab Pramono Anung. Ivan menyebut, dirinya dihubungi langsung Pramono Anung terkait transaksi mencurigakan di Kemenkeu.

“Untuk kasus ini sudah kami sampaikan melalui Pak Mensetkab. Pak Seskab Pramono Anung,” ungkap Ivan.

“Enggak ke presiden?” timpal anggota komisi III DPR lainnya.

“Enggak, karena beliau (Pranomo Anung) yang telepon,” ucap Ivan.

Benny merasa heran dengan jawaban Ivan. Benny menanyakan maksud Pramono Anung menelepon Ivan megenai data transaksi meencurigakan yang lebih dari Rp 300 triliun di Kemenkeu tersebut.

“Siapa yang telepon?” tanya Benny.

“Pak Seskabnya,” jawab Ivan.

“Pak Seskab yang telepon saudara atau sebaliknya?” tanya Benny memastikan.

“Beliau (Seskab) yang telepon saya. Saya kan minta waktu,” ujar Ivan.

“Pelan-pelan pak, jangan menjawab yang enggak ditanya. Saya tahu PPATK independen. jadi dalam kaitan apa Menseskab menelepon Saudara?,” tanya Benny lagi.

Ivan menjelaskan, saat itu PPATK meminta waktu sebelum menyampaikan laporan ke Presiden Jokowi. “Sebetulnya saya minta waktu untuk menyampaikan karena Pak Mensetneg lagi sakit mau menyampaikan data terkait ini kepada Pak Presiden,” urai Ivan.

Benny lantas mengonfirmasi, apakah Ivan yakin jika laporan PPATK yang disampaikannya ke Pramono Anung itu benar sampai ke Jokowi.

“Apakah saudara yakin laporan Anda itu sudah sampai ke meja Bapak Presiden?” tanya Benny dengan suara meninggi.

“Bapak mungkin bisa tanya Pak Menko?,” jawab Ivan.

“Loh saya, tidak tanya, anda Kepala PPATK. Saudara tadi menyampaikan bahwa anda sudah menyampaikan itu kepada Bapak Presiden melalui Seskab dan atas inisiatif beliau,” tegas Benny.

By admin