JawaPos.com-Ibadah salat Tarawih hukumnya sunnah muakkad. Yang artinya, melaksanakannya membuahkan pahala dan mengandung keutamaan besar di dalamnya. Akan tetapi tidak mengerjakannya juga tidak akan mendapatkan dosa.

Kendati ibadah Tarawih secara hukum termasuk ibadah sunnah, sangat dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadan. Karena selain ibadah ini sangat spesial hanya ada di bulan penuh berkah dan ampunan, juga terkandung pahala dan kebaikan yang demikian besar dari ibadah ini.

Dan menariknya, melaksanakan ibadah Tarawih memiliki pahala dan keutamaan berbeda-beda setiap malamnya.Mulai dari dijanjikan pahala besar hingga didoakan oleh para malaikat.

Dilansir dari NU Online, yang dimaksud dalam sebuah hadist Nabi yang artinya, ‘barang siapa menegakkan salat pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu’ adalah salat Tarawih.

Secara pelaksanaan, salat Tarawih terbilang fleksibel karena bisa dilaksanakan secara berjamaah dan bisa juga dilakukan sendiri.

 

Berikut niat salat Tarawih berjamaah sebagai makmum.

 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

 

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an ma’mūman lillāhi ta‘ālā.

 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah swt.”

 

 

Niat salat Tarawih sendiri.

 

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

 

Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā.

 

Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.” (*)

 

 

By admin