JawaPos.com – Dua Film terpilih Festival Film Bulanan (FFB) Lokus 2 telah resmi diumumkan. Film yang memenangi festival kali ini bergenre dokumenter, dengan judul ‘Romansa di Balik Pagar Akal’ karya Sutradara Rifqi Asha Prawira dan film ‘Penjara Segara’ karya Sutradara Rahadian Navanka Samhudi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno berharap film-film yang dihasilkan dari Festival Film Bulanan selalu bisa bermakna. Sehingga dapat berdampak positif, baik secara ekonomi, sosial, dan budaya.
“Film juga merupakan subsektor ekonomi kreatif yang memiliki kekuatan sebagai media yang mampu menginspirasi, menghibur, dan mempengaruhi penonton. Melalui film kita bisa melihat keindahan alam, budaya yang ada di latar ceritanya, dan secara tidak langsung bisa mentransformasikan sebuah daerah sebagai destinasi wisata,” ujar Sandi kepada wartawan, Rabu (22/3).
Sandi yakin film produksi filmmaker lokal dapat memberikan dampak yang besar terhadap pariwisata Indonesia. Apalagi di tahun kedua Festival Film Bulanan ini berupaya memfokuskan pada kegiatan aktivasi, distribusi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengantarkan karya-karya sineas lokal ke industri perfilman nasional maupun internasional.
Sebagai bentuk apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bagi kedua film terpilih akan mendapat sertifikat, suvenir, kesempatan mengikuti workshop perfilman, dan menjadi nominasi di malam penganugerahan Festival Film Bulanan yang diselenggarakan pada bulan Desember.
Selain itu, sebagai bagian dari eksibisi, akan ada penayangan poster digital di sejumlah area gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan penayangan film di acara ‘Sinema Keliling’, bioskop maupun media Over The Top (OTT).
Untuk itu, Sandi mengimbau para sineas yang berada di wilayah Jakarta dan Jawa Timur agar mempersiapkan diri karena pendaftaran Lokus 3 akan dibuka pada 2 April mendatang.
“Kami di Kemenparekraf bersama Festival Film Bulanan berkomitmen untuk terus mendukung para pelaku kreatif subsektor film untuk berkarya menghasilkan film-film terbaik. Optimis film Indonesia akan menang Oscar suatu saat nanti!” jelas Sandi.
Film ‘Romansa di Balik Pagar Akal’ dan ‘Penjara Segara’ terpilih menjadi pemenang karena memiliki gagasan yang kuat dan sudut pandang unik, serta dibuat dalam sajian visual yang menarik. Sehingga pesan yang terdapat dalam film bisa tersampaikan dengan baik.
Dosen Film dan Televisi serta Resensator Film, Mohamad Ariansah sekaligus kurator FFB lokus 2 menyatakan, kekuatan film ‘Romansa di Balik Pagar Akal’ adalah kemampuan film maker itu dalam menggali sudut pandang dari sebuah persoalan.
“Mengangkat human interest tentang orang yang sudah sembuh dari gangguan jiwa berbicara tentang pernikahan. Memiliki gagasan kuat dan point of view yang unik, sehingga ceritanya menarik,” kata Ale -sapaan akrab Ariansah-.
Sedangkan film dokumenter ‘Penjara Segara’ yang mengangkat cerita tentang penangkaran lumba-lumba, “Film ini garapannya sudah seperti profesional dan sangat bagus untuk advokasi tentang perlindungan hewan,” ungkapnya.