JawaPos.com–Puluhan ribu ketua rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), hingga lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), di Surabaya menjadi peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).
Hingga Sabtu (11/3), total peserta mencapai 10.830 orang. Terdiri atas 9.271 ketua RT, 1.405 ketua RW, dan 154 LPMK di seluruh Surabaya. Selama ini, para peserta dinilai ikut menyukseskan pembangunan kota dengan beragam risiko pekerjaan.
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji menyatakan, mereka masuk golongan pekerja rentan yang perlu mendapatkan jaminan. Pemberian jaminan melalui BPJAMSOSTEK dimulai sejak tahun lalu.
”Tahun ini dilaksanakan secara menyeluruh. Sampai semua ketua RT, RW, dan LPMK, mendapat jaminan tersebut,” terang Armuji.
Politikus PDI Perjuangan itu menyebutkan, para pengurus kampung lebih bersemangat lagi dalam menjalankan tugasnya melayani warga masyarakat.
”Saat ini, harapan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan prima semakin tinggi. Sehingga, kami juga harus mampu mewujudkan itu,” kata Armuji.
Menurut Cak Ji, sapaan akrab Armuji, upaya reformasi birokrasi dan peningkatan layanan tidak hanya diberlakukan bagi aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah kota. Namun juga di level pengurus kampung RT, RW, dan LPMK.
”Para ketua pengurus kampung juga sering kita undang mengikuti rapat seperti musyawarah perencanaan pembangunan, validasi data kependudukan, dan sosial. Kita ingin lancar semuanya tapi juga dijamin dari berbagai risiko,” papar Armuji.
Berdasar ketentuan, pemerintah daerah bisa memberikan jaminan sosial bagi para pengurus kampung dan LPMK. Disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah.
”Pemerintah membayarkan iuran kepesertaan melalui anggaran daerah,” papar Armuji.
Di mengimbau agar dukungan yang diberikan Pemkot Surabaya dapat selaras dengan memberikan peningkatan layanan kepada warga Surabaya.