JawaPos.com – Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Jawa Timur dipercaya untuk menjadi tuan rumah Pra-PON.
Babak kualifikasi menuju PON XXI/2024 Aceh dan Sumatera Utara itu rencananya diselenggarakan di Graha Unesa, Surabaya, pada 23–27 Agustus mendatang.
Menurut Ketua Umum PB Perkemi Laksamana Madya TNI (purn) Agus Setiadji, sebenarnya ada beberapa daerah yang mengajukan diri menjadi tuan rumah.
Di antaranya, Banjarmasin dan Palembang. Namun, PB Perkemi akhirnya memilih Jatim.
’’Banjarmasin dulu sudah pernah Pra-PON. Kalau Palembang, yang dari Papua keberatan, jauh. Kami putuskan di Jatim,’’ kata Agus ketika berkunjung ke redaksi Jawa Pos pada Senin (20/3).
Agus berharap Jatim bisa memanfaatkan dengan baik momentum menjadi tuan rumah. Beberapa tahun terakhir, meski punya jumlah kenshi cukup banyak, prestasi atlet Jatim masih belum terlihat.
Saat PON XX Papua lalu, Jatim hanya bisa membawa satu medali perak.
’’Jatim ini punya jumlah kenshi terbesar di Indonesia, tapi prestasi kurang bagus. Sekarang kami beri kesempatan,’’ kata Agus. ’’Jangan sampai sudah diberi kesempatan tuan rumah, tapi di PON nggak dapat medali lagi,’’ lanjutnya.
Ketua Umum Perkemi Jatim Iswachyu Dhaniarti berharap bisa mengemban amanah dengan baik. Setidaknya Pra-PON di Jatim bisa sukses dalam tiga hal.
’’Yakni, prestasi, penyelenggaraan, dan pemassalan,’’ kata Iswachyu,
Sosok yang kini menjabat presiden Universitas Narotama itu menyatakan, Perkemi Jatim saat ini tengah mengadakan pemusatan latihan daerah (puslatda).
Total ada 15 atlet yang ikut serta. Mereka akan terus berlatih dan diseleksi sampai ajang Pra-PON dimulai.
Targetnya bukan capaian medali. Namun, atlet Jatim diminta sebanyak-banyaknya lolos ke ajang PON 2024. Total ada 22 nomor yang dipertandingkan.
’’Insya Allah, dengan berbagai cara yang kami lakukan, akan menghasilkan atlet terbaik untuk Jawa Timur,’’ kata Iswachyu yang pernah meraih gelar juara dunia kempo nomor embu pasangan tahun 1980 di Tokyo itu.