JawaPos.com–Sebanyak 63 puskesmas di Kota Surabaya menyediakan pelayanan kesehatan serta psikolog. Mereka siap mendampingi anak yang mengalami masalah di dalam keluarga, lingkungan, atau akibat perilaku diri sendiri.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya Maulisa Nusiara mengatakan, dengan adanya pelayanan itu, diharapkan anak yang mengalami masalah bisa berkonsultasi secara langsung.
”Di sana (puskesmas) semua ada, ketika ada masalah mereka bisa berkonsultasi,” kata Maulisa seperti dilansir dari Antara.
Tak hanya itu, kata dia, pemkot juga telah menyediakan fasilitas pendidikan dan pemanfaatan waktu luang, dan ruang berbudaya untuk anak di Surabaya. Anak-anak bisa mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan lain sebagainya.
Maulisa mengatakan, dari segi fasilitas pemkot juga memberikan fasilitas itu kepada anak-anak disabilitas hingga di anak panti asuhan.
”Kami juga memberikan perlindungan dari kasus pornografi dan pelecehan seksual pada anak. Semua PD (perangkat daerah) hingga saat ini masih berjuang menangani permasalahan anak,” ujar Maulisa Nusiara.
Menurut dia, kota besar seperti Surabaya tidak dapat menghindari fenomena pelecehan seksual pada anak. ”amun, bukan berarti pemkot diam saja dalam mengatasi fenomena itu.
”Jajaran PD terus berupaya memberikan edukasi dan pendampingan agar permasalahan tersebut dapat diselesaikan,” terang Maulisa Nusiara.
Maulisa menambahkan, dalam mengatasi permasalahan pelecehan atau kekerasan terhadap anak sebisa mungkin selesai dalam waktu 1×24 jam.
”Itu merupakan fenomena kota besar, tetapi bagaimana caranya kami mengelola kemudian menyelesaikan masalah itu dengan berintegrasi dengan pemangku kebijakan secepat mungkin. Bahkan, dari kementerian dan pemerintah pusat juga memberikan atensi itu,” ucap Maulisa Nusiara.
Dia berharap, dengan pendampingan tersebut, anak-anak di Surabaya akan menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia yang kelak akan melanjutkan sebagai pemimpin bangsa Indonesia dan khususnya di Kota Surabaya.
”Saya harap anak-anak Surabaya bisa menjadi inspirasi bagi anak-anak di kota lain di Indonesia. Selain menjadi anak yang sehat secara fisik, juga sehat lingkungan dan cara berpikirnya,” ujar Maulisa Nusiara.