JawaPos.com – Selain daya beli masyarakat yang masih rendah, salah satu tantangan penetrasi kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia adalah terkait infrastruktur. Berulang, hal ini disampaikan juga oleh Pemerintah dan pemangku kepentingan.
Infrastruktur juga menjadi salah satu hal yang paling dikeluhkan masyarakat dan menjadi alasan mengapa mereka masih enggan membeli EV walau hanya sekelas sepeda motor listrik. Diketahui, pemerintah sendiri menarget kendaraan listrik sebanyak dua juta unit mobil dan 13 juta unit sepeda motor pada 2027.
Untuk memastikan hal tersebut bisa dicapai, Hery Ferdiansyah Subkoordinator Perencanaan Aneka EBT, Analis Kebijakan Ahli Muda
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut, infrastruktur ini memang masih minim.
Disebutkannya, pada tahun 2025 sebanyak 6.300 SPKLU dan 17.000 SPBKLU akan dibangun merata di seluruh Indonesia. Selain SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum, SPBKLU atau Stasiun Pertukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum saat ini juga lumayan membantu untuk EV ringan seperti sepeda motor agar tetap bisa melaju tanpa takut kehabisan baterai ditengah jalan.
“Masyarakat menilai hal ini masih terkait dengan infrastruktur yang belum memadai sehingga memilih kendaraan listrik sebagai sarana mobilitas yang diklaim ramah lingkungan masih belum terlalu urgent. Itulah yang sedang pemerintah atasi,” ujarnya kepada JawaPos.com di sela-sela acara pengumuman kerja sama Telkomsel dengan produsen motor listrik Volta di Jakarta, Senin (20/3).
Meski infrastruktur masih jadi hambatan, menurutnya hal tersebut tidak terlalu jadi masalah. Peluangnya juga dikatakan besar, misalnya support dari pemerintah yang belakangan sudah terlihat mulai dari insentif Rp 7 juta sampai insentif lainnya.
“Ya, memang sejauh ini SPKLU terbesar masih di Pulau Jawa, khususnya di DKI Jakarta, nah inilah tantangannya, bagaimana ini bisa didistribusikan lebih luas ke seluruh Indonesia. Untuk distribusinya kami belum bisa memastikan, namun di 2025 pemerintah menarget sebanyak 6.300 SPKLU dan 17.000 SPBKLU dibangun di seluruh Indonesia,” lanjut Hery.
Selain di 2025, target juga ditetapkan untuk tahun 2030. Hery menyebut, di tahun 2030, targetnya akan meningkat sampai dengan 31.800 SPKLU dan 67.000 SPBKLU dibangun di seluruh Indonesia.