Sentuhan kontemporer modern begitu terasa di rumah yang dijuluki E House tersebut. Fasad berbentuk kubus putih di lantai 2 dengan sedikit sentuhan aksen kayu berlatar dinding aci ekspos. Perpaduan itu membuat karakter wajah rumah mengundang perhatian dengan tampilannya yang terkesan sederhana.
PRINCIPAL Loka Nata Aestetika (LNA) and Associates Luthfan Nazira yang mengarsiteki rumah itu mengungkapkan, desain E House dibuat sesuai karakter pemiliknya. Eki, sang pemilik, merupakan seorang lawyer. ”Pemilik ingin rumahnya terlihat humble. Karena itu, fasad rumah didesain sederhana,” ujarnya kepada Jawa Pos, Kamis (9/3) lalu.
Luthfan menyebut konsep fasad rumah sejatinya mempertimbangkan fungsi lebih dulu. Karena itu, fasad dibuat semi tertutup agar insulasi sinar matahari ke dalam rumah menjadi lebih efektif. Konsep tersebut juga bertujuan agar panas matahari, terutama saat siang, berkurang. ”Untuk penghawaan, setiap sisi ruangan memiliki bukaan agar sirkulasi udara efektif,” tuturnya.
Tak hanya bagian eksterior yang mencuri perhatian. Salah satu cerita menarik saat perencanaan E House, ada permintaan pemilik yang ingin menanam pohon pule di dalam rumah. Dari situlah muncul ”design key” untuk interior.
Yaitu, keberadaan innercourt dan void yang menjadi area untuk pohon pule menjulang dari lantai 1 hingga lantai 2. ”Innercourt dan pohon pule itu menjadi focal point sekaligus mengalirkan udara ke seluruh ruangan,” beber Luthfan. Mulai family room, ruang makan, pantry, hingga kamar tamu.
Kombinasi material alam dan penerapan warna-warna earth-tone antara lain cokelat serta abu-abu menjadikan vibe rumah terasa adem. Tak heran jika arsitek maupun pemilik rumah menyebut E House sebagai ”rumah bumi” rasa vila. Itu semua ditunjang dengan desain yang kekinian.
Berlanjut dari innercourt, void atau ruang kosong yang terletak di tengah konstruksi rumah menjadi view sentral kamar-kamar di lantai 2. ”Kesan berada di vila jadi lebih maksimal dengan adanya void dan pohon pule itu,” papar arsitek 29 tahun tersebut.
Untuk mengoptimalkan pemanfaatan ruang, spot bawah tangga utama dijadikan sebagai area santai. Bisa untuk duduk-duduk sambil mengobrol. Cocok juga dijadikan spot foto selfie karena sudutnya cantik. Multifungsi.
Luthfan menambahkan, desain rumah kontemporer modern memang sedang naik daun di kalangan masyarakat kota. Konsep tersebut memungkinkan hunian tidak sekadar menjadi tujuan pulang. ”Tapi, juga bisa memiliki nilai investasi yang lebih tinggi dengan desainnya yang Instagrammable sekaligus fungsional,” paparnya. (tyo/c7/nor)
—
HOME’S FACTS
- Arsitek: LNA and Associates (@lnaprojects)
- Luas tanah: 153 meter persegi (lebar 9 m x panjang 17 m)
- Luas bangunan: 264 meter persegi
- Lokasi: Lebak Bulus, Jakarta Selatan
- Lama pembangunan: satu tahun