Usir Hama Binatang dengan Cara Manual dan Herbal
Salah satu momok yang menghantui para pelaku home-gardening adalah hama binatang pengganggu. Penanganan hama pada kebun di rumah bisa diatasi cukup mudah dengan cara sederhana atau bahan-bahan herbal. Cara itu jauh lebih aman dan murah.
HAMA dapat dibedakan berdasar musim. Pada musim hujan, hama yang datang biasanya berupa bakteri dan jamur yang mengakibatkan tanaman menjadi layu, busuk akar, dan sebagainya. Musim kemarau adalah musim favorit hama kutu, serangga, dan ulat.
Kemunculan hama juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan di lokasi kebun dan jenis tanaman. Misalnya, tanaman sawi yang pernah terkena ulat, maka ke depan bisa berpotensi terkena ulat lagi.
Pengaruh hama berkaitan erat dengan segitiga penyakit. Yakni, inang (tanaman), patogen (penyakit), dan lingkungan. Tiga faktor itu saling terkait dalam menyebabkan suatu penyakit pada tanaman. “Hama itu hanya bisa menyerang kalau didukung tiga faktor tadi. Misalnya, lingkungan bagus tapi inangnya berhama, ya bakal tetap aman. Jadi, harus benar-benar lemah di ketiganya,” kata Habib Thabrani, CEO Tanduria.co, platform urban farming Indonesia.
Untuk penanganan hama pada home-garden, Habib atau yang biasa disapa Mas Bon menyarankan cara alami atau herbal. Salah satu yang bisa dicoba adalah melakukan mixing tanaman. Yakni, mencampur beberapa jenis tanaman di satu kebun yang sama.
“Masing-masing hama mempunyai counter masing-masing. Mereka suka satu tanaman, tapi tidak suka satu tanaman tertentu,” katanya.
Dia mencontohkan satu jenis tanaman yang cukup ampuh mengusir hama jenis serangga dan ulat. Yakni, tanaman herbal seperti min, rosemary, dan oregano. Jenis tanaman itu memiliki aroma kuat yang tidak disukai serangga. “Tanam di dekat tanaman sayur seperti sawi dan brokoli karena itu tanaman rentan, nanti terlindungi,” katanya.
Menurut dia, cara tersebut lebih efektif daripada harus menyemprot dengan pestisida satu per satu. Selain lebih mudah, juga mengoptimalkan hasil panen.
“Manusia yang mengecek dulu sebelum memutuskan semprot-semprot. Kemudian, bersihkan lingkungannya juga,” katanya. Namun bagaimana jika hama sudah telanjur muncul di tanaman? Solusinya adalah dengan menyemprotkan pestisida herbal.
Pestisida herbal dapat dibuat dengan mudah menggunakan bahan-bahan di sekitar. Yakni, minyak sereh, minyak cengkih, dan pine oil. Penggunaannya pun hanya disemprotkan satu per satu dalam sepekan dengan catatan kondisi tanaman masih cukup aman.
“Tapi jika hama sedang cukup banyak, semprotkan dua kali dalam sepekan,” paparnya. Dia mengingatkan untuk menyemprotkan pestisida herbal pada sore atau pagi sebelum matahari terik.
Pestisida herbal itu efektif dalam mengusir hama kutu, serangga, dan menghindari jamur. Karena bahannya herbal, pestisida tersebut aman digunakan dan tidak memiliki efek samping. Dapat digunakan pada tanaman buah, sayur, hingga tanaman hias. Efeknya pun dapat langsung dilihat. Tapi jika dalam waktu beberapa hari hama belum pergi, dia menyarankan untuk memotong daun yang memiliki hama.
“Kalau kebun di rumah kan untuk konsumsi sendiri. Maka, bahan pestisida yang dipakai harus benar-benar aman. Apalagi di rumah banyak anak kecil dan orang tua yang sensitif terhadap penyakit atau bahan kimia,” lanjutnya.