JawaPos.com – Chelsea dilaporkan telah mengadakan pembicaraan dengan klub saingannya di Liga Premier, terutama mengenai potensi The Blues ‘numpang’ bermain selama empat tahun.

Rencana itu menguat setelah para petinggi Chelsea berencana membangun kembali Stamford Bridge. Situasi itu membuat skuad asuhan Graham Potter tak punya pilihan selain bermain di markas rivalnya di London.

Manajemen The Blues memang mempertimbangkan untuk membangun stadion yang dapat menelan biaya hingga 2 miliar poundsterling (Rp 37,4 triliun). Rencana itu membuat mereka harus memainkan pertandingan kandang di Twickenham, Wembley, atau di Craven Cottage selaku markas Fulham.

Todd Boehly, miliarder Amerika Serikat selaku pemilik Chelsea, bertekad memiliki salah satu tempat olahraga terbaik di dunia pada 2030. Namun, rencana itu masih harus dilihat apakah kebijakan itu akan melibatkan penghancuran Stamford Bridge, rumah Chelsea sejak 1905, membangun tempat baru dari awal, atau mengembangkan stadion saat ini.

Menurut Daily Mail, proyek tersebut kemungkinan akan membuat Chelsea terpaksa memainkan pertandingan kandang mereka di tempat lain setidaknya selama empat musim.

Kabar menguat jika Chelsea akan memainkan sebagian besar pertandingan liga di Craven Cottage, walau tempat itu tak bisa menggelar Liga Champions. Situasi itu membuat Chelsea harus memilih stadion dengan kapasitas lebih besar lainnya, seperti Wembley atau Twickenham.

Dail Mail juga membeberkan bahwa Boehly telah “secara informal mendekati sesama miliarder Amerika, Shahid Khan selaku pemilik Fulham, tentang penggunaan Craven Cottage selama periode itu.

Chelsea diyakini juga telah mendekati Rugby Football Union, organisasi yang mengurus tentang olahraga rugbi di Inggris, untuk menggunaan Stadion Twickenham.

Rencana ini sepertinya tak hanya dialami Chelsea, karena Tottenham Hotspur juga pernah mengalaminya pada musim 2017/2018. Spurs memainkan semua pertandingan kandang mereka di Wembley setelah pembangunan kembali White Hart Lane. Fakta itu memungkinkan Chelsea mengikuti jejak Spurs.

Sementara Fulham juga tidak asing dengan konsep ‘berbagi tanah’ setelah kepindahan sementara mereka ke Loftus Road, kandang Queens Park Rangers, saat Craven Cottage diperbaiki pada 2002.

Namun, masalah mungkin muncul karena kapasitas Craven Cottage yang lebih kecil dibandingkan dengan Stamford Bridge. Rumah The Blues itu dapat menampung lebih dari 40.000 penggemar, sedangkan Craven Cottage hanya memiliki kapasitas 29.600.

Tidak ada masalah jika Chelsea memilih Wembley atau Twickenham, karena kedua stadion itu memiliki kapasitas besar. Wembley dapat menampung hingga 90.000. sementara Stadion Twickenham dapat menampung penonton maksimal 82.000.

By admin