JawaPos.com – Meta, sebelumnya dikenal sebagai Facebook, adalah perusahaan media sosial yang didirikan pada 2004 oleh Mark Zuckerberg. Dengan lebih dari 2,8 miliar pengguna aktif bulanan di berbagai platformnya, termasuk Facebook, Instagram dan WhatsApp, Meta menjadi salah satu perusahaan media sosial terbesar di dunia saat ini.
Kabar terbaru mengenai beberapa layanan di Meta, Mark Zuckerberg mengumumkan hari ini di saluran Instagram-nya bahwa program verifikasi berbayar perusahaan sekarang sudah mulai tersedia. Untuk tahap awal sekaligus uji coba, verifikasi berbayar ini akan dimulai dari Amerika Serikat (AS).
Mereka yang mendaftar ke Meta Verified akan menerima lencana verifikasi biru di Facebook dan Instagram, “perlindungan peniruan proaktif”, dan akses langsung ke dukungan pelanggan. Program ini dihargai USD 12 (setara Rp 184 ribuan) per bulan melalui web dan USD 15 (setara Rp 230 ribuan) per bulan untuk pengguna iOS atau Android untuk memperhitungkan biaya platform.
Pelanggan juga akan menerima bintang setiap bulan yang dapat digunakan untuk memberi tip kepada pembuat Facebook. Fitur tambahan atau benefit lainnya mengikuti program ini termasuk adanya stiker tambahan untuk Stories dan Reels. Berbeda dengan Australia dan Selandia Baru, dimana program ini pertama kali diuji coba, pelanggan Terverifikasi di AS tidak akan langsung mendapatkan peningkatan visibilitas di beberapa bagian aplikasi.
Menurut juru bicara Meta, perusahaan meluangkan waktu untuk mengeksplorasi lebih jauh nilai fitur ini dan belajar dari feedback pengguna sebelum mempertimbangkan ekspansi di luar Australia dan Selandia Baru. Sambil terus menguji program, Meta bermaksud untuk mengeksplorasi fitur lain yang dapat ditambahkan ke Verified.
Program verifikasi Meta berbeda dengan Twitter Blue, karena mengharuskan pengguna Instagram dan Facebook untuk memberikan tanda pengenal resmi yang sesuai dengan nama akun dan foto mereka. Persyaratan kelayakan tambahan termasuk berusia 18 tahun ke atas dan mengaktifkan autentikasi dua faktor.
Diketahui sebelumnya, layanan Meta Verified ini disebut-sebut oleh warganet mirip dengan layanan Twitter Blue yang dirilis beberapa waktu. Dengan berlangganan Twitter Blue seharga USD 8-11 (Rp 125.000-172.000) per bulan, pengguna Twitter bisa mendapatkan lencana centang emas, centang biru, dan centang abu-abu.
Kemudian mereka yang sudi membayar juga mendapatkan label State-affiliated media (media yang terafiliasi dengan negara) dan Government account (pejabat pemerintah) di profil Twitter-nya. Sama seperti di Twitter, pengumuman layanan berbayar ini merupakan cara Meta untuk mengeruk revenue ditengah gonjang-ganjing isu kinerja keuangannya.