JawaPos.com – Tatjana Saphira terang-terangan mengunggah kondisi wajahnya yang berjerawat di media sosial beberapa waktu lalu. Bintang serial Mendua itu mengakui bahwa dirinya sempat berjuang keras melawan jerawat selama sepuluh tahun. Saran bahkan kritik pedas dari publik, keluarga, dan rekan kerja pernah diterimanya lantaran dianggap tak merawat wajah. Akibatnya, aktris 25 tahun tersebut sempat mengalami depresi. Kepada Jawa Pos, Tatjana curhat mengenai penerimaan dirinya.
Bagaimana proses pemulihan Tatjana sampai akhirnya bisa mencintai diri sendiri?
Hampir 10 tahun, setiap hari rasanya sedih, nggak ada energi atau semangat. Aku seperti merasa menyia-nyiakan hidup aku. Sampai akhirnya aku udah nggak mau melakukan itu lagi. Apalagi cuma karena soal jerawat yang ternyata banyak orang juga mengalami hal itu.
Kritik seperti apa yang pernah Tatjana dapat?
Banyak banget yang menyinggung dan memtpertanyakan keadaan kulit aku, kenapa seperti itu. Banyak juga yang memberikan perkataan seakan-akan aku nggak mengupayakan apa-apa untuk menyembuhkan kondisi jerawatku. Padahal, mereka tahu semua cara udah aku coba.
Upaya apa saja yang pernah Tatjana lakukan untuk sembuh dari jerawat?
Sebenarnya aku juga nggak tahu apa yang aku lakuin buat kulit aku sampai bisa bersih kembali. Tapi, setelah punya mindset percaya diri dan mencintai diri sendiri, dengan sendirinya kulit membaik.
Separah apa depresi yang Tatjana alami saat menghadapi komentar pedas soal jerawat?
Depresinya tuh sampai pernah dalam beberapa bulan, aku nggak pengin keluar rumah, nggak pengin ketemu orang. Terus juga terpaksa menolak kerjaan karena memang mental aku nggak bisa ngapa-ngapain.
Hal atau momen apa yang membuat Tatjana memutuskan untuk berhenti meratapi masalah itu?
Aku sudah capek merasa kalah dengan keadaan. Aku juga tidak ingin jerawat menjadi hal yang mendefinisikan aku. Ditambah lagi, banyak yang mengingatkan aku untuk lebih mencintai diriku. Dari situ, timbul rasa percaya diri dan keberanian untuk menerima diriku sendiri.
Selain itu, apa yang Tatjana lakukan agar orang-orang tidak berfokus pada kondisi kulit wajah Tatjana?
Ya, aku harus kuat menggali diri lebih dalam lagi untuk mencari potensi yang dimiliki sehingga orang melihat aku dari sisi itu ketimbang apa yang ada di muka aku.
Apa kunci self-love ala Tatjana?
Menurut aku, itu (mindset positif, Red) salah satu faktor terbesar sih. Sebab, serangan dari luar akan tetap ada sampai kapan pun. Kita nggak bisa berharap semua orang suka sama kita. Yang bisa menjaga dan mengontrol diri kita, ya diri kita sendiri. Dari setiap kritik, selalu ada hal baru yang bisa diambil.
Sampai sekarang, Tatjana masih berusaha atau sudah mencintai diri sendiri?
Buat aku self-love itu adalah suatu journey yang tidak akan pernah berakhir. Self-love itu pasti akan selalu berubah bergantung kondisi atau situasi yang lagi dialami. Dan, self-love itulah yang harus kita pegang terus. (*)