JawaPos.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tak berhenti memperkuat rasa toleransi lintas iman di Kota Pahlawan. Menjelang perayaan Hari Raya Nyepi, yang sekaligus akan memasuki bulan Ramadan 2023, pemkot memberikan 1.339 beasiswa penghafal kitab suci.
Beasiswa itu diberikan kepada pelajar di jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Kota Surabaya menyerahkan beasiswa penghafal kitab suci serta memberikan bantuan satu kursi roda.
“Penyerahan beasiswa ini dilakukan di Royal Residence, saya masih ingat pada waktu itu ketika membangun Royal Residence, di sini diberikan fasum (fasilitas umum) untuk tempat ibadah (berdampingan) yang ada di Kota Surabaya dijadikan satu lokasi. Ini menunjukkan bahwa Surabaya penuh dengan toleransi yang tinggi,” kata Wali Kota Eri.
Menurutnya, pendidikan agama harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak di Kota Pahlawan. Eri meminta para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan berlandaskan ilmu keagamaan.
Sebab, Eri meyakini bahwa kedepannya para penerima beasiswa penghafal kitab suci akan menjadi calon pemimpin di Kota Surabaya, Jawa Timur, hingga Indonesia.
“Karena saya yakin, ketika kehidupan sudah didasarkan dengan agama, maka kota ini akan menjadi kota yang tenang dan nyaman. Jadikan kitab suci sebagai pegangan hidup kita. Dan jadilah anak-anak yang memiliki cinta kasih, yang saling membantu, dan saling menghormati,” ujar Eri.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh mengatakan, pemberian beasiswa penghafal kitab suci merupakan salah satu upaya dalam penguatan aspek religi pada anak-anak di Kota Pahlawan. Yakni, memberikan beasiswa selama satu tahun penuh kepada 1.339 pelajar dari enam keyakinan.
“Penghafal kitab suci masing-masing kita apresiasi, harapan kita bisa menjadi pembiasaan di sekolah maupun dirumah. Yaitu, membaca kitab suci sesuai agamanya masing-masing, maka anak-anak akan terbiasa membaca kitab,” kata Yusuf.
Yusuf menjelaskan bahwa Wali Kota Surabaya Eri bersama jajaran Forkopimda Surabaya mengunjungi enam rumah ibadah yang berada di Royal Residence Wiyung secara bergiliran. Di sana, Wali Kota Eri menyaksikan penguatan toleransi keagamaan yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya kepada anak-anak di Kota Surabaya.
“Contohnya anak-anak berdoa bersama di tempat ibadah yang sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Tadi dikunjungi Pak Walikota (Eri Cahyadi), beliau mengapresiasi dan melihat sendiri bahwa anak-anak penghafal kitab adalah anak didik kita semua,” jelasnya.
Yusuf juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada para orang tua, guru, dan kepala sekolah yang senantiasa memperhatikan aspek religi pada anak-anak. Sebab, selanjutnya, setelah penguatan toleransi lintas iman melalui pendidikan keagamaan, pihaknya akan melakukan penguatan pada aspek akademis dan talenta para pelajar.
“Terima kasih kepada para orang tua, guru, dan kepala sekolah karena mulai TK sudah diajarkan menghafalkan kitab suci,” ujarnya.
Ke depannya, Dispendik Surabaya bakal menambah kuota penerimaan beasiswa penghafal kitab suci. “Insya Allah ada penambahan kuota, dari kuantitas dan meningkatkan kualitas setiap tahun. Selain menambah kuantitas, kita juga coba menaikan grade (nilai) anak-anak tahun depan,” terangnya.
Sebagai diketahui, rincian pemberian beasiswa penghafal kitab suci kepada 1.339 pelajar, diantaranya, penghafal Alkitab Katolik (Katolik) sebanyak 120 pelajar. Selanjutnya, penghafal Alkitab Kristen (Kristen) sebanyak 257 pelajar, penghafal Alquran (Islam) sebanyak 730 pelajar, penghafal kitab suci Sishu Dan Wujing (Khonghucu) sebanyak 30 pelajar, penghafal kitab Tripitaka (Buddha) sebanyak 38 pelajar, dan penghafal kitab suci Weda (Hindu) sebanyak 164 pelajar.