JawaPos.com – Grup band Radja sangat serius menyikapi insiden pengancaman yang dilakukan pihak penyelenggara acara dalam konser di Johor, Malaysia, pada 11 Maret 2023 lalu. Mereka mendatangi sejumlah lembaga seperti LPSK, Bareskrim Polri, Kemlu, hingga Kedubes Malaysia, buntut dari kejadian tersebut.
Ian Kasela, vokalis band Radja, mengaku serius menyikapi kasus ini bukan dilandasi dendam lantaran diancam secara membabi buta bahkan diancam akan dibunuh. Radja menyikapinya secara serius untuk memastikan kasus serupa tidak kembali terjadi di masa mendatang.
“Yang pasti kita bukan dendam. Kita cuma ingin masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri tidak dengan mudah diperlakukan kasar,” kata Ian Kasela dalam podcast Curhat Band Denny Sumargo.
Sampai saat ini tidak ada permintaan maaf secara langsung dilakukan pelaku kepada Radja. Menurut mereka, pelaku merasa tidak bersalah sehingga tidak melakukan permintaan maaf.
Oleh karena itu, Radja berharap proses hukum atas kasus tersebut yang kini bergulir di Negeri Jiran dapat berjalan dengan semestinya.
“Ini kan sudah berjalan di jalur hukum bahkan mau ke pengadilan. Meminta bantuan kepada teman-teman semua dan bisa jadi Negara juga mau terlibat untuk bantu monitoring. Yang kami ingin cuma 2. Ada perlindungan terhadap diri kami dan keluarga dan ada perlindungan terhadap kasus ini supaya tidak ada lobi-lobi,” paparnya.
Sampai saat ini personil Radja tetap pada keyakinan kasus ancaman pembunuhan terhadap mereka bukan lah miskounikasi. Sebab, tidak ada komunikasi terkait kekecewaan mereka ke personil Radja. Kasus ini, katanya, adalah kasus pengacaman yang telah direncanakan.
“Mungkin yang dimaksud salahpaham antara mereka dengan pihak ketiga. Namun masalah kedua adanya ancaman pembunuhan terhadap kami. Jangan sampai teman-teman mencampuradukkan dua masalah ini dan menganggap ini kesalahpahaman saja,” paparnya.