JawaPos.com – Pelatih, ofisial, dan pemain Persebaya Surabaya langsung bertepuk tangan. Tepukan itu ditujukan kepada wasit Agus Fauzan saat dia menuju lorong seusai pertandingan melawan Persik Kediri di Stadion Brawijaya. Tepuk tangan itu adalah bentuk sindiran atas kinerja Agus Fauzan yang dirasa berat sebelah.

’’Saya ini sportif kalau kalah, tapi saya rasa wasit ada dendam pribadi kepada Persebaya,’’ keluh pelatih Persebaya Aji Santoso. Alwi Slamat dkk gagal menang untuk kali keenam kemarin sore. Green Force dikalahkan Persik dengan skor 0-1 melalui gol penalti Flavio Silva (80’).

’’Gol penalti lawan saya terima, tapi kami seharusnya dapat dua penalti,’’ tegas Aji. Dia menilai dua kali pemain Persik menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti sendiri. ’’Ini berkali-kali terjadi, sepertinya dengan bukti nyata mereka (wasit) memiliki dendam pribadi kepada Persebaya,’’ lanjutnya.

Khususnya, wasit utama Agus Fauzan. Bahkan, Aji masih ingat betul bagaimana kepemimpinan wasit asal Sleman musim lalu tersebut ketika sistem bubble di Bali. ’’Ketika melawan Madura United, Samsul Arif saat itu dijatuhkan di kotak penalti, itu 2 meter di depannya, malah dibiarkan,’’ kecamnya. ’’Sekali lagi, saya curiga dia punya dendam pribadi kepada Persebaya,’’ tambah pria asal Malang itu.

Dengan kekalahan kemarin, Aji pun mengakui target untuk bisa bertengger di enam besar pada akhir kompetisi sangat sulit. Dia hanya bisa menjanjikan bahwa Persebaya akan berusaha menyapu bersih sisa pertandingan dengan kemenangan. ’’Ya, tetap harus maksimal,’’ ujarnya.

Pemain Persebaya Deny Agus menegaskan, timnya sebenarnya tidak kalah. Wasitlah yang membuat Persebaya kalah. ’’Kami frustrasi dengan keputusan-keputusannya. Kami sudah latihan keras, tapi di pertandingan diperlakukan seperti itu oleh wasit,’’ keluh Deny.

Sementara itu, kemenangan atas Persebaya kian menambah catatan apik Persik. Enam kali kemenangan berturut-turut dicatatkan Persik. Dari peringkat ke-17, saat ini mereka naik ke peringkat ke-13.

Pelatih Persik Divaldo Alves mengatakan, kemenangan yang diraih anak asuhnya kemarin tidak mudah. Gaya main Persebaya hampir sama dengan Macan Putih. ’’Tapi, kami akhirnya berhasil mengeksploitasi ruang kosong di lini pertahanan Persebaya,’’ bebernya.

Kirim Surat Protes ke PSSI

KEKECEWAAN atas kinerja wasit Agus Fauzan di laga melawan Persik Kediri Sabtu (18/3) sore berbuntut panjang. Manajemen Green Force memutuskan untuk mengirim surat protes kepada PSSI. Hal itu dikatakan oleh Manajer Persebaya Yahya Alkatiri. Dia menuturkan akan segera mengirim surat protes ke PSSI. ’’Ini surat protes pertama kami di era Erick Thohir,’’ ujarnya.

Surat protes itu merupakan bentuk kekecewaan Persebaya atas kinerja Agus Fauzan. ’’Sampai sekarang tidak ada pembenahan, khususnya soal wasit,’’ tegasnya. Di luar itu, Yahya juga kecewa karena Persebaya kalah. Kekalahan yang membuat rentetan hasil negatif Persebaya belum hilang. Yakni, dua kali imbang dan empat kali tumbang.

Kekalahan kemarin sekaligus membuat nostalgia Yahya di Stadion Brawijaya tercoreng. Dia merupakan mantan manajer Persik di awal musim lalu. ’’Ya saya profesional, sebenarnya kembali ke sini banyak yang kenal. Tapi, karena kalah, ya tidak senang,’’ paparnya.

STATISTIK PERTANDINGAN

PERSIK KEDIRI | VS | PERSEBAYA SURABAYA

38% | Penguasaan Bola | 62%

5 | Tembakan ke Gawang | 2

19 | Total Tembakan | 8

6 | Tendangan Sudut | 5

2 | Offside | 1

16 | Pelanggaran | 20

1 | Kartu Kuning | 5

SUMBER : LIB

By admin