JawaPos.com – Pemerintah Kota Surabaya memberikan 1.339 beasiswa penghafal kitab suci selama satu tahun kepada pelajar dari enam keyakinan di jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP. Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Minggu (19/3), mengatakan pemberian beasiswa penghafal kitab suci merupakan salah satu upaya dalam penguatan aspek religi pada anak-anak di Kota Pahlawan.
“Kami mengapresiasi penghafal kitab suci masing-masing keyakinan. Harapannya bisa menjadi pembiasaan di sekolah maupun di rumah, yaitu membaca kitab suci sesuai agamanya masing-masing, sehingga anak-anak akan terbiasa membaca kitab,” katanya.
Pemberian 1.339 beasiswa penghafal kitab suci dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahydai di halaman enam rumah ibadah Royal Residence, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya pada Sabtu (18/3).
Pemberian beasiswa penghafal kitab suci kepada 1.339 pelajar tersebut, rinciannya penghafal Alkitab Katolik (Katolik) sebanyak 120 pelajar, penghafal Alkitab Kristen (Kristen) sebanyak 257 pelajar, penghafal Alquran (Islam) sebanyak 730 pelajar, penghafal kitab suci Sishu Dan Wujing (Khonghucu) sebanyak 30 pelajar, penghafal kitab Tripitaka (Buddha) sebanyak 38 pelajar, dan penghafal kitab suci Weda (Hindu) sebanyak 164 pelajar.
Yusuf menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua, guru dan kepala sekolah yang senantiasa memperhatikan aspek religi pada anak-anak. Sebab, setelah penguatan toleransi lintas iman melalui pendidikan keagamaan, pihaknya akan melakukan penguatan pada aspek akademis dan talenta para pelajar.
“Terima kasih kepada orang tua, guru dan kepala sekolah, karena mulai TK sudah diajarkan menghafalkan kitab suci,” ujarnya.
Ke depan, kata dia, Dispendik Surabaya menambah kuota penerimaan beasiswa penghafal kitab suci. “Insya Allah ada penambahan kuota, dari kuantitas dan meningkatkan kualitas setiap tahun. Selain menambah kuantitas, kami juga coba menaikkan grade (nilai) anak-anak pada tahun depan,” tuturnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada saat menyerahkan beasiswa mengatakan Kota Surabaya dalam upaya merebut kemerdekaan Indonesia saat bertempur melawan sekutu dilakukan oleh berbagai lintas agama.
“Berarti anak-anak penghafal kitab suci harus bisa mengajarkan arti yang ada dalam kitab sucinya masing-masing,” kata Cak Eri panggilan lekatnya.
Sebab, menurutnya, pendidikan keagamaan harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Cak Eri meminta para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan berlandaskan ilmu keagamaan.
Cak Eri meyakini bahwa ke depan para penerima beasiswa penghafal kitab suci akan menjadi calon pemimpin di Kota Surabaya, Jawa Timur, bahkan Indonesia.
“Saya yakin, ketika kehidupan sudah didasarkan dengan agama, kota ini akan menjadi kota yang tenang dan nyaman. Jadikan kitab suci sebagai pegangan hidup. Jadilah anak-anak yang memiliki cinta kasih, yang saling membantu dan saling menghormati,” ucapnya.