Pariwisata tidak hanya berhubungan dengan menikmati destinasi. Sensasi menginap dan perjalanan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan. Aktivitas menikmati alam dengan berkemah di mobil salah satunya yang ingin dicari. Khususnya, masyarakat di kota besar.

TERKESAN pengalaman pertama mengikuti aktivitas berkemah menggunakan camper van ke Majalengka, Jawa Barat, Miranda Warokka langsung memiliki inspirasi untuk memulai jasa layanan kamping di mobil.

Menurut dia, berkemah di mobil sangat mengasyikkan. Namun, di sisi lain, camper van tidak mudah untuk dibuat sendiri. Dari pengalaman itu, Miranda meyakini banyak masyarakat urban di kota besar seperti Jakarta yang memiliki demand untuk merasakan experience camper van.

Miranda pun ingin memiliki usaha jasa layanan berwisata. Karena bukan sebagai pemain yang pertama, dia menawarkan sesuatu yang berbeda. Apalagi, saat ini sudah banyak pihak yang menyediakan camper van-nya saja. Miranda memilih untuk menawarkan layanan yang menyeluruh.

Mulai camper van, perlengkapan, hingga sopir. Bahkan, tempat destinasi yang dituju juga ikut dikelola brand yang bernama Djurnal Tamasya tersebut. ”Intinya, customer tinggal bawa tas saja. Dari awal kita memang ingin mem-provide yang nggak ingin ribet,” ujarnya.

Menurut Miranda, konsep yang ditawarkan tersebut terbukti berhasil menggaet konsumen-konsumen yang baru kali pertama berkemah menggunakan van. ”Biasanya hal yang paling dikhawatirkan oleh orang yang ingin mencoba kamping adalah toilet. Nah, untuk itu kita juga kelola tempat destinasi yang dituju, yang segala kebutuhan konsumen, termasuk toilet, sudah disediakan dengan sangat nyaman,” bebernya.

Djurnal Tamasya menawarkan dua macam destinasi. Yaitu, berkemah di area pegunungan dan satu lagi di kawasan pantai. Paket standar yang ditawarkan adalah 2 hari 1 malam untuk 4 orang. Untuk urusan mobil, Miranda telah memodifikasi tiga unit armada. Yakni, Hyundai H1 dan Mercedes Vito.

’’Sejauh ini permintaan sangat positif. Hampir setiap weekend di setiap bulan, tiga unit selalu tersewa. Memang sementara sebagian besar permintaan di weekend,” urai Miranda.

Melihat pola tersebut, Miranda pun berupaya menambah paket layanan untuk segmen konsumen yang tidak punya banyak waktu atau masih ragu untuk menginap. Yaitu, paket satu hari perjalanan. ”Biasanya ibu rumah tangga yang tidak bisa meninggalkan keluarganya lama-lama itu lebih prefer paket satu hari perjalanan,” tambahnya.

Menurut Miranda, prospek bisnis itu cukup menjanjikan, terutama untuk diaplikasikan di kota besar seperti Jabodetabek. Sebab, tidak semua orang mau untuk memodifikasi mobil pribadinya menjadi kendaraan yang bisa untuk kamping. Belum lagi, memodifikasi sebuah mobil untuk menjadi sebuah camper van membutuhkan biaya sekitar Rp 100–300 juta.

”Itu yang menjadi concern bisnis ini, kami menawarkan experience yang mungkin selama ini orang sangat ingin mencoba, tapi tidak bisa kesampaian karena tidak memiliki camper van sendiri,” kata Miranda.

TIPS DAN TRIK BISNIS SEWA CAMPER VAN

– Tentukan market yang ingin disasar.

– Pilih kendaraan yang sesuai dengan profil dan kebutuhan konsumen.

– Tawarkan kemudahan dengan menyediakan jasa lengkap (bukan hanya sewa unit kendaraan).

– Bekerja sama dengan berbagai pihak, khususnya tempat-tempat yang akan dijadikan destinasi kamping.

– Sediakan variasi destinasi dan durasi liburan agar calon konsumen bisa menyesuaikan bujet.

Diolah dari berbagai sumber

By admin