JawaPos.com – Tidak ada undian mudah ketika ajang antarklub Eropa, Liga Champions maupun Liga Europa, menyisakan delapan kontestan.
Hanya, bagi tiga klub Premier League, undian perempat final di Nyon, Swiss, kemarin (17/3) jelas-jelas sangat tidak menyenangkan.
Chelsea yang sangat-sangat berharap Liga Champions menjadi oase musim ini harus menghadapi klub paling sukses (14 gelar), Real Madrid.
Mengulang pertemuan di fase yang sama musim lalu. Meski menang 3-2 di Stadio Santiago Bernabeu, The Blues tersingkir dengan agregat 4-5.
Dalam perjalanan menuju juara atau setelah menyisihkan Chelsea, Real juga mengalahkan dua wakil Premier League, Manchester City (semifinal) dan Liverpool FC (final).
Musim ini LFC kembali menjadi korban ketangguhan Los Merengues –sebutan Real– dalam dua leg di babak 16 besar (agregat 6-2).
Sampai-sampai, sebelum undian perempat final, kiper Real Thibaut Courtois mengharapkan tidak melawan klub Inggris lagi.
”Kami telah menghadapi Chelsea, Manchester City, dan Liverpool sepanjang musim lalu. Kami ingin lawan berbeda musim ini,” ucap Courtois seperti dilansir Football London.
Repetisi musim lalu memungkinkan dirasakan Courtois lagi. Sebab, seandainya mampu menyingkirkan Chelsea di perempat final, calon lawan di semifinal adalah pemenang City kontra Bayern Munchen.
Undian yang tentu tidak disenangi pelatih City Pep Guardiola.
Romantisme melawan mantan klub, juga bek yang pergi dari City ke Bayern karena dirinya (Joao Cancelo), mungkin masih bisa diatasi Pep.
Tetapi, tradisi Bayern yang selalu menembus setidaknya semifinal (6 kali dalam sedekade) merupakan handicap. Bersama Real, Bayern layak dianggap sebagai penguasa Liga Champions.
Sama seperti City, klub Manchester lainnya yang berlaga di Liga Europa, United, diundi melawan Sevilla FC dalam perempat final.
Bukan hanya kembali menghadapi wakil La Liga setelah Real Sociedad (fase grup), FC Barcelona (playoff fase knockout), dan Real Betis (16 besar).
Melainkan juga Sevilla adalah penguasa Liga Europa, klub yang paling banyak memenanginya (6 gelar).
Memang sudah tidak ada lagi Unai Emery yang berkontribusi separo dari 6 gelar Sevilla. Tapi, Los Nervionenses memiliki pelatih yang juga ahli strategi, Jorge Sampaoli.
Pelatih berkebangsaan Argentina itu kerap mengejutkan lawan dengan taktik superofensif atau tidak mudah ditebak.
”Kabar bagus adalah kami akan kembali ke Kota Sevilla. Kabar buruknya, mereka sangat berpengalaman di ajang ini,” ucap pelatih United Erik ten Hag seperti dilansir Manchester Evening News.
United tiga kali berhadapan dengan Sevilla dan tidak pernah menang.
”Jeda kompetisi sangat membantu dan semoga ketika berhadapan bulan depan, kami berada dalam kondisi bagus,” imbuh Ten Hag yang telah mempersembahkan gelar juara Piala Liga untuk United.