JawaPos.com–Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima kunjungan kerja Unicef, Jumat (17/3). Kunjungan kerja kali ini, menindaklanjuti Surabaya menjadi anggota Child Friendly Cities Initiative (CFCI) atau Kota Layak Anak (KLA) tingkat dunia.
Tamu perwakilan dari Unicef diajak berkeliling menggunakan Suroboyo Bus. Perwakilan dari Forum Anak Surabaya (FAS) dan siswa SMP di Kota Surabaya, turut hadir dalam rombongan.
Setelah berkeliling kota selama satu jam, rombongan berhenti di depan kantor DPRD Kota Surabaya. Di kantor DPRD, rombongan membahas peraturan daerah (perda) yang berkaitan dengan hak-hak anak di Surabaya.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, untuk memperkuat Surabaya sebagai KLA dunia, DPRD telah menyelesaikan pembahasan rancangan perda tentang perlindungan anak.
”Saat ini masih tahap difasilitasi Gubernur Jawa Timur. Kami harapkan, rancangan perda itu bisa segera difasilitasi gubernur agar bisa segera disahkan,” kata Adi.
Adi ingin, setelah perda tentang perlindungan anak itu diperkuat, ke depannya bisa memberikan kenyamanan bagi anak di Kota Surabaya. Aturan yang disahkan di dalam perda itu, akan menjadi tanggung jawab bersama antara DPRD, pemkot, serta masyarakat, untuk dijadikan sebagai pedoman.
”Dengan adanya perda itu, diharapkan bisa menghasilkan suasana yang lebih kondusif, bagi Surabaya kota layak anak,” ujar Adi.
Dia juga menyampaikan kepada Unicef, pemkot dan DPRD turut melibatkan anak-anak dalam musyawarah rencana pembangunan.
Kepala Perwakilan Unicef untuk Wilayah Jawa Tubagus Arie Rukmantara mengatakan, sudah lima tahun terakhir Surabaya berhasil meraih predikat Kota Layak Anak nasional. Tahun ini, Surabaya akan naik kelas menuju kota layak anak kelas dunia atau CFCI.
”Surabaya kan sudah menjadi kota layak anak predikat utama di nasional. Nah, sekarang Pak Wali (Eri Cahyadi) bersama masyarakat Surabaya ingin naik kelas ke CFCI atau kesertaan kota layak anak tingkat dunia,” kata Arie.
Arie mengungkapkan, tujuan kunjungan itu ingin memastikan sekaligus menguji, apakah komitmen Pemkot Surabaya sejalan dengan DPRD untuk menuju ke tingkat CFCI. Sebelumnya, Unicef telah berkunjung dan bertemu Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi serta jajaran pemkot.
”Ternyata, rekan-rekan dari parlemen pun berkomitmen penuh mendukung Surabaya ke tahap CFCI atau kota layak anak di tingkat dunia,” ungkap Arie.
Arie meminta DPRD dan pemkot mengajak masyarakat Kota Surabaya turut serta mendukung kota layak anak kelas dunia. ”Jadi bukan hanya pimpinannya yang ingin menjadikan Surabaya bergabung ke dalam anggota CFCI, akan tetapi juga masyarakat dan anak-anaknya,” ujar Arie.
Arie menambahkan, DPRD, pemkot, stakeholder, dan anak-anak, diharapkan bisa membentuk komite untuk menyempurnakan rumusan yang membahas soal hak-hak anak. Tujuannya, agar anak-anak di Kota Surabaya bisa berkompetisi di tingkat dunia.
Setelah berkunjung ke kantor DPRD Kota Surabaya, rombongan Unicef menuju ke ruang sidang wali kota di kantor Balai Kota. Rombongan disambut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya M Ikhsan serta jajaran kepala PD di lingkungan pemkot.
Ikhsan mengatakan, dalam mewujudkan Surabaya sebagai kota layak anak dunia atau CFCI, Unicef berkomitmen memberikan pendampingan. Kegiatan itu untuk memperluas dukungan level sub nasional, khususnya di Kota Surabaya.
”Kunjungan kerja kali ini, Unicef melakukan percepatan pendampingan Kota Surabaya untuk masuk CFCI,” papar Ikhsan.