JawaPos.com – Wali Kota Bogor Bima Arya menanggapi tewasnya pemotor akibat lubang di Jalan KS Tubun, pada Jumat (17/3) malam. Dia berjanji tidak akan membiarkan kejadian yang sama terulang kembali.
Bima Arya mengakui, tragedi kecelakaan tunggal tersebut, sebagai kelalaian Pemerintah Kota Bogor. Meskipun ruas jalan tersebut merupakan ruas jalan nasional.
“Apapun status jalannya tidak boleh ada pembiaran lubang sekecil apapun. Karena fasilitas itu tidak boleh membahayakan keselamatan warga. keselamatan warga nomor satu,” kata Bima Arya usai menyambangi kediaman korban di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor pada Jumat (17/3/2023) malam.
Bima dengan tegas meminta jajarannya untuk memiliki rasa memiliki dan bertanggung jawab pada jalan-jalan berlubang dan rusak yang membawa potensi bahaya bagi masyarakat.
“Saya ingatkan ke Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), bahkan Camat dan Lurah untuk peka ketika melihat titik membahayakan. Jangan memikirkan soal kewenangan. Saya tanggung jawab sebagai Wali Kota,” tegasnya.
Terlebih hal itu sebetulnya sudah disampaikannya saat peristiwa hanyutnya mahasiswi IPB di gorong-gorong Jalan Dadali tahun lalu. Ia meminta jajarannya untuk memperbaiki segera seluruh jalan rusak di masing-masing wilayah dengan berpatroli.
“Peristiwa ini jadi peringatan. Saya minta seluruh staf untuk atensi. Karena setiap sudut kota tidak boleh membahayakan warga. Sekecil apapun lubang tambal tidak usah berdalih macam-macam,” tekan Bima seperti dikutip Radar Bogor (Jawa Pos Group), Sabtu (18/3).
Bima Arya berharap tidak ada lagi warga yang terenggut nyawanya karena fasilitas yang rusak. Sebab, ia menilai hal itu memberikan sejarah yang menyedihkan dan menyakitkan bagi keluarga korban.