JawaPos.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar meminta agar kelompok kriminal bersenjata (KKB) segera ditumpas habis. Berdasarkan data salah satu lembaga riset di Indonesia pada 2021, telah terjadi 68 insiden kekerasan dengan 114 korban. Sementara di tahun 2022, telah terjadi 51 insiden dengan 70 korban.
Hal itu dikatakan Boy dalam Webinar Moya Institute bertajuk ‘Penyanderaan Pilot Susi Air: Tindakan Terorisme?’. “Persentase serangan meningkat hingga 35 persen dari 2021 ke 2022, hal ini tentu saja menjadi permasalahan yang harus diselesaikan,” ujar Boy, Sabtu (18/3).
Boy mengatakan, persoalan gangguan keamanan oleh KKB ini akan menjadi gangguan keamanan nasional. Oleh karena itu, tindakan kekerasan KKB ini sudah penuhi kriteria sebagai tindakan terorisme berdasarkan UU Nomor 5/2020 tentang Pemberantasan Tindak Terorisme.
Sementara Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani, Hikmahanto Juwana mengatakan, gangguan keamanan oleh KKB Papua ini harus segera diatasi melalui langkah penegakan hukum. Penerapan UU No nomor 5/2020 juga dianggap sudah tepat.
“KKB Papua ini bertujuan menciptakan suasana teror terhadap orang-orang secara meluas, karena itu aparat penegak hukum jangan sungkan-sungkan menggunakan UU Terorisme untuk menindak Kelompok Separatisme Papua,” kata Hikmahanto.
Sebelumnya, Susi Air membenarkan salah satu unit pesawatnya yang ditemukan terbakar di Papua. Maskapai menduga kuat jika pesawat sengaja dibakar oleh pihak tertentu.
Representatives Susi Air, Donal Fariz mengatakan, pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dilaporkan hilang kontak di Bandara Paro pada Selasa (7/2) sekitar pukul 06.17 WIT. Pesawat seharusnya melaksanakan penerbangan dengan rute Timika – Paro – Timika.
Pesawat tersebut membawa 5 penumpang dan barang bawaan dengan total muatan 452 kilogram. Dua jam kemudian Susi Air mendapati ELT pesawat dalam posisi aktif pukul 09.12 WIT.
“Perusahaan kemudian menjalankan kondisi emergency di internal perusahaan dengan mengirimkan pesawat lain mengecek posisi Pesawat dan kemudian ditemukan dalam kondisi terbakar di runway,” kata Donal.
Donal menuturkan, maskapai menduga terbakarnya pesawat bukan karena gangguan teknis. Pasalnya, pesawat mendarat dan parkir dengan aman di lintasan.