JawaPos.com – Brighton & Hove Albion dan Royale Union Saint-Gilloise. Yang pertama klub medioker di Premier League.
Yang kedua klub yang tidak terlalu populer asal Belgia.
Tapi, musim ini dua klub milik Tony Bloom tersebut menorehkan sesuatu yang membanggakan. Tentu saja dalam level mereka.
Brighton, misalnya. Klub berjuluk The Seagulls itu sukses meramaikan persaingan zona Eropa di Premier League. Saat ini Lewis Dunk dkk menempati posisi ketujuh di klasemen sementara.
Seandainya Graham Potter tidak dicomot Chelsea, Brighton mungkin bisa membuat kejutan lebih.
Meski begitu, bersama pelatih baru Roberto De Zerbi, Brighton tetap berbahaya. Salah satunya menaklukkan Liverpool FC 3-0 pada matchweek ke-20 (14/1).
”Aku tidak ingin muluk-muluk (target finis Brighton di Premier League, Red),” kata Bloom yang memiliki Brighton sejak 2009.
Sensasi juga ditorehkan Saint-Gilloise. Menembus perempat final Liga Europa dan akan ditantang klub asuhan Xabi Alonso, Bayer Leverkusen. Padahal, Bloom baru membeli saham mayoritas Les Unionistes –julukan Saint-Gilloise– lima tahun lalu.
Di Jupiler Pro League atau kompetisi kasta teratas Belgia, Saint-Gilloise juga masih menempati posisi kedua.
Terpaut lima angka dari pemuncak klasemen KRC Genk. Untuk Saint-Gilloise, Bloom tidak banyak aktif alias memberikan kepercayaan kepada Alex Muzio.
”Klub ini berkembang pesat bersamanya (Bloom, Red). Kami akan mencoba menggali potensi kami supaya dapat menggapai capaian tertinggi,” ucap bek tengah Saint-Gilloise asal Inggris Christian Burgess dalam wawancara dengan Goal.