JawaPos.com–Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya Kota mengungkapkan empat oknum aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya, Jawa Barat, dinyatakan positif narkoba. Berdasar hasil tes urine mereka diduga mengonsumsi sabu-sabu.
”Setelah dilakukan tes urine dan hasilnya positif amphetamine atau sejenis sabu-sabu,” kata Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya Kota AKP Ikhwan seperti dilansir dari Antara di Tasikmalaya, Jumat (17/3).
Dia menyebutkan, empat ASN yang diketahui positif narkoba jenis sabu-sabu yakni inisial AN staf Pemerintah Kelurahan Cibeureum, FR dan TS merupakan staf Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Tasikmalaya, dan AA sebagai kepala unit di instansi itu.
Ikhwan mengatakan, adanya ASN yang diketahui positif narkoba itu berawal dari penangkapan seorang pengedar inisial DN di wilayah Purbaratu, Sabtu (11/3). Terungkap pelaku lain yakni AL yang bekerja sebagai pekerja harian lepas di Bappelitbangda Kota Tasikmalaya.
Hasil pemeriksaan AL ditemukan tiga paket sabu-sabu, selanjutnya dilakukan interogasi hingga akhirnya terungkap nama-nama ASN di lingkungan Bappelitbangda dan kantor kelurahan di Kota Tasikmalaya.
Ikhwan menyampaikan berdasar pengakuan AL itu dilakukan pemanggilan terhadap ASN untuk klarifikasi kebenaran adanya penyalahgunaan narkoba. ”Ketiganya itu semua PNS, kemudian dari sana muncul lagi nama AA, kami melakukan undangan klarifikasi keterangan AL,” kata Ikhwan.
Dia mengungkapkan, hasil pemeriksaan terhadap ASN itu mengakui pernah mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu, yang diakuinya sudah lama tidak memakainya lagi.
”Setelah interogasi selesai, kami lakukan tes urine dan hasilnya positif,” ujar Ikhwan.
Dia juga menyampaikan seluruh oknum ASN itu dipersilakan pulang ke rumah karena tahap pemeriksaan masih dalam status klarifikasi, dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan ulang terhadap mereka.
”Kami terus mendalami kasus narkoba tersebut, termasuk mendalami keterlibatan ASN apakah sebatas pengguna atau ada fakta-fakta lain. Yang positif pengguna juga sedang didalami keterlibatannya,” tutur Ikhwan.
Dia menyampaikan, untuk dua orang yang memiliki narkoba tersebut sudah ditetapkan tersangka. Sebab, mereka merupakan bagian dari jaringan pengedar sabu-sabu.
Kedua orang tersangka yang telah ditahan di Mapolres Tasikmalaya, menurut Ikhwan, dapat dijerat dengan pasal 112 ayat 1 jo pasal 114 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman kurungan penjara 20 tahun.