JawaPos.com–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang wilayah Jogjakarta dan sekitarnya pada pukul 19.05 WIB, Jumat (17/3).

Gempa dirasakan di Kulonprogo, Sleman, Bantul, Kota Jogjakarta, Gunungkidul, Kebumen, Trengalek, Pacitan, dan Magelang, dengan skala intensitas III MMI.

Warga Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) yang tengah berada di rumah berhamburan ke luar merasakan gempa dangkal berkekuatan 5,2 magnitudo itu. Syahrul Mubarak, 23, warga Semampir, Argorejo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul yang tengah bersantai di teras rumah langsung beranjak dari tempat duduknya karena merasakan getaran.

”Tiba-tiba atap bergetar. Langsung lari buka gerbang. Soalnya trauma gempa Bantul (2006),” ujar Syahrul seperti dilansir dari Antara.

Getaran gempa juga dirasakan Sutriyati, warga Desa Margoluwih, Kecamatan Seyegan, Kabupaten Sleman. Menurut dia, guncangan gempa dirasakan beberapa saat di desanya yang tengah terjadi angin kencang.

”Tadi langsung refleks pas mati listrik dan hujan angin,” ujar Sutriyati.

Warga Kulonprogo, Sutarmi juga mengaku merasakan guncangan gempa cukup kencang. ”Terasa kencang, sekitar 30 detik,” tutu dia.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut, gempa 5,2 magnitudo terjadi pada pukul 19.05 WIB. Episentrum atau pusat gempa itu di laut berjarak sekitar 141 kilometer arah barat daya Kabupaten Bantul, Jogjakarta, pada kedalaman 43 kilometer.

”Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi. Tidak berpotensi tsunami,” Terang Daryono.

Gempa itu dirasakan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu di daerah Kulonprogo, Sleman, Bantul, Kota Jogjakarta, Gunungkidul, Kebumen, Trengalek, Pacitan, Magelang.

Skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang) dirasakan di daerah Tulungagung, Ngawi, Magetan.

Skala intensitas II MMI dirasakan di daerah Kediri, Karangkates, Nganjuk, Solo, Klaten, Banjarnegara, Wonogiri, Wonosobo.

Daryono menyampaikan, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). BMKG mengimbau masyarakat agar menghindar dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

”Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” ujar Daryono.

By admin