JawaPos.com – Nasib nahas dialami KR, 60, seorang kakek di Surabaya. Musababnya, dia dikeroyok massa hingga meninggal dunia di Jalan Kelantan, Kelurahan Perak Timur, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Rabu (15/3) pagi.
Atas kasus pengeroyokan yang mengakibatkan kematian ini, pihak kepolisian menetapkan lima orang sebagai tersangka kasus pengeroyokan yang mengakibatkan warga Bantaran, Probolinggo, itu tewas.
Lima tersangka itu AG, 32, warga Jalan Perlis Selatan, Surabaya; MM, 27, warga Bangkalan; HRT, 34, warga Krembangan Bhakti, dan RLN, 47, Jalan Indrapura Jaya, satpam setempat. Sementara satu lagi, WD, masuk daftar pencarian orang (DPO) alias buron.
Terkait kasus ini, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Herlina mengungkapkan, kejadian tersebut bermula ketika KR diketahui masuk ke pekarangan rumah Lubenah di Jalan Perlis Selatan, Surabaya. Lubenah berteriak minta tolong dan menelepon AG, keponakannya. Nah, AG kemudian datang bersama MM dan WD, karyawannya ke lokasi.
“Ia sempat meminta korban keluar, namun tidak digubris sehingga meminta bantuan satpam,” kata Herlina dikutip dari Radar Surabaya, Jumat (17/3).
Saat itu, HRT datang dan meminta KR keluar. Diduga diserang oleh korban, RLB yang tiba di lokasi bersama HRT, AG, MM, dan WD menghajar kakek sepuh itu. Kalah jumlah, korban tidak bisa berkutik dan selanjutnya diborgol. “Korban kemudian diikat di tangan dan kakinya di Jalan Kelantan. Ternyata korban sudah meninggal dunia,” jelasnya.
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Arief Ryzki Wicaksana menambahkan, berdasar penyelidikan polisi, korban belum bisa dinyatakan melakukan pencurian. Korban saat itu masuk ke pekarangan rumah dan saksi Lubenah histeris. Hingga dikeroyok lima tersangka hingga meninggal.
“Korban meninggal karena luka di kepalanya. Tersangka mengaku hanya memukul menggunakan tangan kosong,” tuturnya.
Hasil penyelidikan juga diketahui, sebelumnya korban sempat membuat keributan di SPBU dekat lokasi kejadian. Saat itu, korban mengetuk pintu dan kaca truk di SPBU kemudian lari ke rumah Lubenah di Jalan Perlis Selatan. “Sebelumnya korban membuat keributan dan lari ke rumah warga. Ini masih kami dalami lagi. Korban bekerja sebagai kuli,” katanya.
Pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan dokter toksikologi apakah ada kandungan alkohol pada tubuh korban atau tidak. “Nanti akan diketahui korban dalam pengaruh alkohol atau tidak saat itu. Kami harap hal ini tidak terulang lagi. Masyarakat jangan main hakim sendiri,” ungkap Arief.
Salah satu tersangka, RLN, mengungkapkan, saat datang ke lokasi, ia melihat empat tersangka, termasuk temannya, diserang oleh korban. Ia merespons dengan mengeroyok korban. Setelah itu, korban diborgol kemudian diikat menggunakan tali. “Niat kami akan diserahkan ke pihak berwajib tapi kebablasan sampai meninggal dunia,” terangnya.