JawaPos.com – Pada 12 Maret lalu, HYBE mundur dari akuisisi saham SM Entertainment atau SME. Dalam keterangan pers saat itu, pihak HYBE dan Kakao –pemegang saham terbesar kedua SME– menyatakan telah mencapai kesepakatan terkait hak dan kendali manajemen.

Dalam Kwanhun Forum pada Rabu (15/3), CEO HYBE Bang Si-hyuk menjelaskan alasannya batal memborong saham SME. Di forum tersebut, Si-hyuk mengaku lega dengan keputusan itu.

Dia menuturkan, HYBE berdiskusi dengan SME terkait akuisisi saham sejak 2019. ’’Benar. Kami sempat dua kali melakukan penawaran, tapi ditolak,’’ ujarnya. Namun, tahun lalu, dia dihubungi pendiri sekaligus eks produser utama Lee Soo-man.

Saat itu Soo-man menanyakan niat Si-hyuk terkait pembelian saham SME. Pria yang memulai karier sebagai produser musik itu pun memutuskan untuk mengambil alih saham Soo-man. Namun, situasinya menjadi di luar kendali. Kontroversi terjadi. Penolakan dari pihak internal SME dan pemegang saham lain membuat Si-hyuk berpikir ulang.

Dia menilai keputusan akuisisi itu bukan gaya HYBE. ’’Gaya HYBE adalah pilihan yang tepat, di mana orang-orang di dalamnya tidak merasa dipermalukan,’’ tegasnya.

Si-hyuk menyatakan, ’’perebutan” akuisisi itu sudah mengesampingkan nilai dan prinsip yang dia miliki. Si-hyuk menambahkan, proses kesepakatan HYBE-Kakao dilakukan tanpa sepengetahuan Soo-man.

Pendiri Big Hit itu mengaku tak yakin Soo-man kecewa dengan keputusannya. ’’Dia tak menampakkan emosi apa pun. Kalaupun kecewa, kurasa dia tidak akan menunjukkannya padaku, yang notabene juniornya,” tuturnya.

Si-hyuk juga meminta maaf kepada para fans, artis, dan staf SME-HYBE.

By admin