JawaPos.com – Setelah menjalani laga tandang tiga kali beruntun, Persija Jakarta kembali menggelar partai kandang di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kamis (16/3/2023), pukul 15.00 WIB.
Tim asal Semarang, PSIS, menjadi tamu Macan Kemayoran pada pekan ke-31 Liga 1 2022/2023. Mendapatkan momen bermain di kandang lagi, Persija memiliki tekad kuat untuk meraih kemenangan.
Sebab, dalam tiga pertandingan terakhir, tim besutan Thomas Doll itu hanya mendapatkan satu poin dari laga vs Madura United (0-0). Dua pertandingan away berikutnya mengalami kekalahan saat bertemu Borneo FC (1-3) dan Persik (0-2).
Bek Persija, Hansamu Yama Pranata, mengungkapkan ambisi dia dan rekan-rekannya untuk kembali ke tren positif.
“Situasi yang sulit bagi kami saat ini. Insyaallah kami bertekad untuk mengakhiri rentetan hasil buruk ini. Kami ingin mendapatkan tiga poin untuk Persija,” tutur Hansamu dalam konferensi pers jelang laga.
Walau begitu, target meraih tiga poin saat bersua PSIS bukan jalan yang mudah untuk dicapai Macan Kemayoran. Hasil di putaran pertama menjadi sinyal bahaya.
Sementara salah satu pentolan Persija, Tony Sucipto, memberikan tanggapan ketika pertandingan kontra Persija tak disaksikan oleh suporter The Jakmania.
“Setelah mendengar laga melawan PSIS nanti tidak akan ada penonton, saya teringat kutipan “football without fans is nothing”,” ucap Tony.
“Sepak bola tanpa kehadiran fans pasti akan terasa aneh. Karena menurut saya kehadiran mereka pasti akan menjadi motivasi lebih untuk pemain,” tutur pemain berusia 37 tahun itu melanjutkan.
Menurut Tony, tidak hanya Persija, tapi semua klub sepak bola pasti menganggap suporter adalah bagian penting tim yang dapat berkontribusi dalam suatu pertandingan.
“Tentu sangat disayangkan laga melawan PSIS tidak akan ada suporter. Karena bagi sebuah klub suporter adalah pemain ke-12,” ujar Tony.
“Hal itu tidak berlaku untuk Persija saja, namun semua klub pasti beranggapan hal yang sama,” katanya lagi.
Kala itu Tim Ibu kota takluk 0-2 dari PSIS di Stadion Maguwoharjo, Sleman (13/12/2023). Namun, hasil pahit itu justru menjadi bahan bakar motivasi saat ini. Membalasan kekalahan menjadi rencana tim pelatih dan pemain.